Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Ekstrem ke Bukit Menoreh Disukai Wisman

Kompas.com - 22/12/2018, 15:03 WIB
Dani Julius Zebua,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke berbagai destinasi di Bukit Menoreh bakal meningkat pesat pada musim libur Natal 2018 dan pergantian ke Tahun Baru 2019.

Peningkatan itu bisa terlihat dari kunjungan ke berbagai obyek wisata Menoreh dengan menggunakan angkutan wisata, jip.

"Banyak wisatawan menyewa armada kami. Setidaknya 1 unit tiap hari," kata Firmantoko, staf pengelola Kampoeng Traveler di Dusun Gegunung, Desa Sendangsari, Kecamatan Pengasih, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (21/12/2018).

Baca juga: Kulon Progo Hidupkan Cerita “Api di Bukit Menoreh” dalam Sendratari

Pada libur panjang jelang akhir tahun, seperti Natal 2018 dan Tahun Baru 2019, wisatawan biasanya melonjak.

"Sehari bisa 3 unit. Kebanyakan Malaysia dan Singapura. Kalau wisatawan dalam negeri bukan lokal, biasanya (terlihat dari mobil yang parkir) di sini dari Jakarta, Jawa Barat, Surabaya, hingga Semarang," kata Firmantoko.

Baca juga: Yogyakarta Siapkan Perbukitan Menoreh untuk Wisata Terpadu

Wisatawan dari Malaysia dan Singapura yang paling banyak berkunjung ke beberapa lokasi wisata Menoreh dengan menggunakan jip wisata. Obyek Kalibiru dan Pulepayung salah satu yang paling di tuju. Mereka datang lewat jasa travel di Yogyakarta.

Bukit Menoreh tumbuh tempat wisata yang mengandalkan alam indah dan panorama yang elok. Ada air terjun, kedung atau kolam alam, goa, kebun, hutan rakyat, pemandangan dari ketinggian, hingga kekayaan fauna di dalamnya. Semua mengundang orang tertarik datang.

Lokasi Wisata di Bukit Menoreh - Wisatawan menanti matahari terbit di lokasi wisata Punthuk Mongkrong, Desa Giritengah, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (4/11) pagi. Lokasi wisata tempat menikmati lanskap kawasan Borobudur semakin banyak dikembangkan warga di area perbukitan Menoreh. KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Lokasi Wisata di Bukit Menoreh - Wisatawan menanti matahari terbit di lokasi wisata Punthuk Mongkrong, Desa Giritengah, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (4/11) pagi. Lokasi wisata tempat menikmati lanskap kawasan Borobudur semakin banyak dikembangkan warga di area perbukitan Menoreh.
Obyek wisata Menoreh tumbuh pesat dengan banyak jalan menuju ke sana lewat kontur bukit terjal. Karenanya tidak sedikit jalur yang harus dilewati berupa medan sulit, licin, rusak, ekstrem dan menantang.

Angkutan wisata yang dikelola warga pun tumbuh, utamanya jip wisata, seiring kunjungan wisatawan ke Menoreh. Banyak kelompok pengelola jip wisata di Sendangsari. Armada keseluruhan bisa lebih dari 40 unit.

Baca juga: Kembang Soka, Pemandian Cantik Antara Dua Air Terjun di Kulon Progo

Mereka melayani perjalanan 4,5 kilometer menuju Wisata Alam Kalibiru, Bukit Wisata Air Terjun Kembang Soka dan Ekowisata Sungai Mudal, Kedung Pedut, hingga Ayunan Langit yang jaraknya sampai belasan kilometer.

Wisatawan yang suka tantangan tentu akan mengalami perjalanan ekstrem dari Sendangsari. "Paling berat setelah Pulepayung ke atas itu bisa 60-65 derajat menuju (obyek wisata panorama) Gunung Gajah," kata Firman.

Harga layanan jip wisata tergantung jarak dan lamanya waktu. Jip bisa dinaiki maksimal 6 orang dewasa. Dari Sendangsari, menurut Firman, paling sedikit Rp 350.000-Rp 450.000 untuk ke Kalibiru, Pulepayung, dan Waduk Sermo.

Baca juga: Mampir ke Kulon Progo, Wajib Borong Batik Khasnya

Semakin jauh jarak, harga juga semakin tinggi. Sungai Mudal, Kedung Pedut hingga hutan pinus bisa seharga Rp 750.000. "Dengan rata-rata 4 jam per unit," katanya.

Staf pengelola Pulepayung, Eko Purwanto mengungkapkan, wisman biasanya banyak datang di awal-awal minggu. Jumlahnya bersaing dengan wisatawan domestik. Kebanyakan memang dari Malaysia dan Singapura.

Gardu pandang di Puncak Suroloyo di Pegunungan Menoreh, Kulon Progo, ini jadi tempat wisatawan menyaksikan pemandangan 4 penjuru Yogyakarta. KOMPAS.com/DANI J Gardu pandang di Puncak Suroloyo di Pegunungan Menoreh, Kulon Progo, ini jadi tempat wisatawan menyaksikan pemandangan 4 penjuru Yogyakarta.
"Biasanya Senin sampai Rabu itu ada dari Malaysia, Singapura, dan negara tetangga. Perbedaan dengan wisatawan dalam negeri beda tipis, 50-50," kata Eko di kesempatan berbeda.

Kini, pihaknya mengaku siap menerima kehadiran wisman lagi di akhir tahun ini.

Perlu Perbaikan

Kepolisian Resor Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menegaskan bahwa pemilik armada wisata harus memperbaiki maupun melengkapi kendaraannya sebelum memasuki libur panjang Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Aparat memberi mereka waktu lima hari membenahi armada.

Polisi memastikan tak segan menindak armada yang kedapatan melanggar ketentuan kelaikan berkendara maupun berpotensi membahayakan keselamatan wisatawan pengguna jasa angkutan wisata.

"Untuk para pengemudinya semuanya telah memenuhi syarat dan memiliki SIM sesuai ketentuan. Tapi yang belum lengkap adalah kelengkapan kendaraannya," kata Ajun Komisaris Polisi, Maryanto, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Kulon Progo, Kamis (20/12/2018).

Pemerintah berharap semua angkutan wisata memberi layanan maksimal pada wisatawan, apalagi di masa libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Pemilik kendaraan mesti memberi jaminan keselamatan pada wisatawan pengguna jasa.

Karenanya polisi dan Dinas Perhubungan Kulon Progo memeriksa kendaraan-kendaraan angkutan wisata di empat tempat parkir di Kecamatan Pengasih, Kamis kemarin. Aparat fokus pada pemeriksaan kelengkapan kendaraan dan berbagai fungsi kendaraan untuk melintasi medan ekstrem.

Panorama hutan di pegunungan jadi andalan. Waktu yang paling tepat untuk wisata ke tempat ini adalah pagi dan sore sambil menikmati sapuan warna lembayung di langit karena matahari terbit ataulah tenggelam.KOMPAS.com/DANI J Panorama hutan di pegunungan jadi andalan. Waktu yang paling tepat untuk wisata ke tempat ini adalah pagi dan sore sambil menikmati sapuan warna lembayung di langit karena matahari terbit ataulah tenggelam.
"Kita cek di Sinar Menoreh, Kampung Traveler, Almon dan Mutiara Menoreh. Armada kami periksa satu persatu mulai dari sistem pengereman, sabuk pengaman, lampu utama dan juga lampu sein. Ada beberapa yang memang harus diperbaiki," kata Maryanto.

Kepala Seksi Operasional dan Pengendalian Bidang Lalu Lintas Dishub Kulon Progo, Bekti Nurada menyoroti kelengkapan jip wisata. Kelengkapan itu penting bagi keamanan wisatawan ketika armada melintas di medan ekstrem.

"Selain kelengkapan kendaraan, sopir juga harus cekatan. Kondisi fisik juga harus selalu prima. Tadi ada armada yang rem tangannya tak berfungsi, ada pula mobil yang tidak ada sabuk pengamanannya, itu harus diperhatikan," kata Bekti.

Firmantoko mengatakan akan melengkapi armadanya sesuai petunjuk polisi dan Dishub. Ia memastikan usahanya memprioritaskan rasa nyaman dan keselamatan berkendara bagi para penumpangnya.

"Kami selalu antisipasi kalau ada kendaraan yang mengalami masalah. Untuk hasil pemeriksaan tadi, terhadap armada-armada yang belum lengkap akan segera kami perbaiki," kata Firman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com