Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Pantai, Banten Punya Segudang Obyek Wisata

Kompas.com - 27/12/2018, 12:05 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

PANDEGLANG, KOMPAS.com - Tsunami Selat Sunda yang terjadi beberapa hari lalu membawa kerusakan dan duka mendalam. Fasilitas umum dan obyek-obyek wisata pun mengalami kerusakan.

Meski begitu, Kadispar Provinsi Banten Eneng Nurcahyati mengatakan Banten masih punya banyak obyek wisata lain yang menarik. 

“Banten memiliki berbagai destinasi lain selain pantai yang bisa dijadikan alternatif berwisata di penghujung tahun. Di sana terdapat wisata alam, budaya, hingga buatan. Beberapa di antaranya terletak di Kota Serang, Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan di beberapa daerah lainnya,” ujar Eneng seperti dikutip dari rilis Tim Crisis Center (TCC) Kemenpar, Rabu (26/12/2018).

Baca juga: Tim Crisis Center Kemenpar Tinjau Langsung Pariwisata Banten

Provinsi yang berdiri pada tahun 2000 itu memiliki banyak obyek wisata alam. Seperti Pemandian Air Panas Alam Batoe Koewoeng di Serang dan Telaga Biru Cisoka yang berada di Kabupaten Tangerang.

Tempat wisata dengan nama Telaga Biru Cisoka ini sukses menjadi wisata pilihan para anak muda yang ingin menikmati wisata alam dengan pemandangan indah. Terdapat tiga telaga dengan warna biru dan kedalaman berbeda mulai dari lima hingga 20 meter.

Sedangkan Pemandian Air Panas Alam Batoe Koewoeng merupakan air panas yang muncul dari perut bumi dan disebut memiliki khasiat menyembuhkan penyakit rematik, pegal linu, sering kesemutan dan beberapa penyakit lainnya.

Pada umumnya, air panas alami mengandung belerang, namun air panas di pemandian ini mengandung iodium sehingga tidak berbau. Terdapat dua pilihan untuk berendam, yaitu di kolam terbuka bersama-sama pengunjung lain dan kedua dalam ruangan tersendiri.

Baca juga: Tsunami Selat Sunda, Okupansi Hotel di Banten Turun sampai 50 Persen

Berwisata ke Banten tak lengkap bila tidak berwisata religi, salah satunya ke Masjid Agung Banten yang berada di kawasan Kesultanan Banten. Masjid ini merupakan bangunan sejarah yang sudah berdiri sejak 1569.

Bangunan masjid ini memiliki gaya artsitektur Hindu, China, Jawa, dan Eropa. Bukan hanya masjid saja yang dapat ditemui di lokasi ini, melainkan juga peninggalan dari kerajaan Islam yang pernah ada di Banten lengkap dengan makam orang-orang yang berjasa dalam pengembangan agama Islam di banten.

Selain ramai dikunjungi peziarah dan umat Islam, Masjid Agung Banten setiap harinya juga ramai dikunjungi wisatawan yang tertarik dengan sejarah Islam.

Masyarakat berziarah ke makam sultan dan ulama Banten di kompleks Masjid Agung Banten sebelum Ramadhan.Ridwan Aji Pitoko/KOMPAS.com Masyarakat berziarah ke makam sultan dan ulama Banten di kompleks Masjid Agung Banten sebelum Ramadhan.

Banten juga memiliki air terjun yang menarik untuk dikunjungi, salah satunya adalah Air Terjun Cihear yang ada di Gunung Leutik yang masuk dalam Kawasan Gunung Halimun Salak. Letaknya berada di antara Desa Cigobang dan Desa Ciladaeun, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak.

Air Terjun Cihear merupakan obyek wisata yang sangat menarik dan indah, dengan aliran air yang sangat deras mencapai ketinggian 25 meter dengan lebar sekitar 6 meter.

Sebelumnya, BMKG sendiri telah mengeluarkan peringatan gelombang tinggi tanggal 22 hingga 29 Desember 2018 di sejumlah wilayah pantai Indonesia. Para masyarakat dan wisatawan diharap tidak abai himbauan dari pemerintah.

“Himbauan dari BMKG, masyarakat atau wisatawan agar menjauh satu kilometer dari pantai. Untuk itu baiknya sementara memilih liburan selain ke pantai, dan upayakan untuk selalu update info cuaca melalui akun media sosial atau mobile aplikasi Info BMKG," ujar Guntur Sakti, Ketua Tim TCC Kemenpar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com