Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti di Belanda, Intip Keindahan Taman Ramadanu Magelang

Kompas.com - 27/12/2018, 20:16 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com – Jika membayangkan kincir angin dengan hamparan bunga beraneka warna, maka kemungkinan besar yang akan muncul dalam benak adalah Belanda.

Memang pesona seperti itulah yang menjadi daya tarik Belanda. Berbagai foto para traveler yang mengunjungi Belanda hampir pasti menyuguhkan panorama khas demikian.

Namun untuk bisa menikmati pemandangan seperti itu, sekarang tak perlu lagi jauh-jauh ke Belanda. Indonesia juga punya pemandangan kincir angin dengan hamparan bunga aneka warna khas Negeri Kincir Angin tersebut.

Baca juga: Benteng Pendem Ambarawa, Saksi Hidup dari Era Kolonial Belanda

Keindahan itu bisa didapatkan di Taman Ramadanu yang berlokasi di Dusun Danurojo, Desa Jamuskauman, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Taman Ramadanu bisa dijangkau dari Kota Magelang dan Yogyakarta. Rute termudah adalah melewati jalan utama Yogyakarta-Magelang.

Nantinya sekitar tiga kilometer setelah Jembatan Krasak atau perbatasan Yogyakarta-Jawa Tengah, perjalanan dilanjutkan dengan berbelok kiri ke Jalan Ngluwar.

Setelah melaju kurang-lebih empat meter, di pinggir jalan akan ditemukan plang penunjuk jalan menuju Taman Ramadanu. Lokasi taman pun hanya sekitar 130 meter dari Jalan Ngluwar.

Untuk kendaraan besar, area parkir ada di Lapangan Danurojo yang ada di pinggir Jalan Ngluwar. Bagi kendaraan lain seperti sepeda motor atau mobil, area parkir ada di sekitar taman.

Bagaikan di Negeri Belanda

Usai memarkir kendaraan, maka selanjutnya tinggal membeli tiket masuk sebesar Rp 8.000. Begitu masuk ke taman, maka kesan pertama yang muncul kemungkinan besar adalah “Wah seperti di Belanda ya!"

Hal itu wajar karena Taman Ramadanu memang menyajikan panorama khas Negeri Belanda berupa kincir angin yang dikelilingi bunga berwarna-warni. Pemandangan itulah yang langsung menyambut pengunjung sejak dari loket masuk.

Baca juga: Wisata Edukasi dengan Ribuan Kincir Angin Warna-Warni di Magelang...

Memang bunga yang bermekaran di sekitar kincir angin bukanlah tulip, melainkan celosia. Namun bunga celosia yang bermekaran juga tidak kalah indah dengan warna merah dan kuning cerahnya.

Kincir angin pun tidak sama persis dengan yang ada di Belanda. Di sini, kincir angin hanyalah ornamen dan ukurannya tidaklah besar. Meski demikian, keberadaannya di antara warna-warni bunga celosia tetap mampu memunculkan nuansa khas Negeri Kincir Angin.

Keindahan Taman Ramadanu berupa kincir angin yang dikelilingi bunga berwarna-warni seperti di Belanda.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Keindahan Taman Ramadanu berupa kincir angin yang dikelilingi bunga berwarna-warni seperti di Belanda.

Memang kawasan utama Taman Ramadanu ada di bagian kincir angin. Namun pihak pengelola telah menambahkan beragam spot photogenic lainnya seperti rumah pohon dan bunga sakura.

Jika banyak orang yang berfoto di kincir angin, maka pengunjung bisa berfoto di antara bunga celosia atau spot foto lainnya. Taman yang cukup luas membuat banyak tempat untuk berfoto.

Jam buka Taman Ramadanu juga cukup lama. Sejak pertengahan Desember 2018, taman buka dari pukul 07.00 WIB sampai 23.00 WIB. Pengelola pun sudah menambahkan lampu sorot sehingga pengunjung tetap berfoto saat malam hari.

Dimulai dari nol

Taman Ramadanu mulai dibuka sejak pertengahan Bulan Ramadan 2018. Nama Ramadanu tediri dari dua kata, yakni Rama dan Danu. Rama digunakan karena taman ini dibuka pada bulan Ramadan, sementara Danu dari nama dusun Danurojo.

Berdiri atas inisiatif pemuda karang taruna setempat, pembangunan Taman Ramadanu dimulai dani nol. Sebelum taman ini ada, aliran sungai di sekitarnya kotor dan penuh sampah.

Baca juga: 5 Kuliner Khas Magelang, Cocok untuk Berbuka Puasa

Ketika merencanakan pembangunan taman, karang taruna terlebih dahulu mengajak warga untuk membersihkan sungai. Setelah itu, barulah pembangunan taman dimulai. Kincir angin yang ada pun dibuat dari kayu dan seng bekas.

Saat ini Taman Ramadanu tengah memasuki season 2. Bunga celosia memang indah, tetapi memiliki masa mekar tertentu. Saat musim kemarau, bunga celosia mampu mekar selama empat bulan lamanya.

Spot foto berupa pohon sankura di Taman Ramadanu, Magelang.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Spot foto berupa pohon sankura di Taman Ramadanu, Magelang.

Namun pada musim penghujan, kemungkinan waktu mekar bunga celosia tidak selama ketika kemarau. Pengelola mengatakan, kemungkinan di season 2 ini bunga celosia akan bagus-bagusnya hingga akhir Januari 2019.

Penanaman kembali diperkirakan dilakukan pada pertengahan Februari 2019. Pengunjung mungkin masih bisa datang ke taman ini saat penanaman kembali karena bunga di bagian belakang diprediksi masih mekar sehingga masih bisa digunakan untuk berfoto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com