Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditutup 6 Bulan, Teluk Maya di Thailand Kembali Dihuni Kawanan Hiu

Kompas.com - 29/12/2018, 17:06 WIB
Vitorio Mantalean,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

KOMPAS.COM - Kabar menggembirakan datang dari Phi Phi Island, Thailand. Kawanan hiu blacktip terpantau kembali muncul di kawasan Teluk Maya.

Kemunculan kawanan hiu ini nyaris tidak terbayangkan semasa Teluk Maya dipadati oleh ribuan wisatawan setiap harinya.

Selain itu, lebih dari 5 ribu karang baru telah tumbuh di kawasan ini, di samping pertumbuhan karang muda dari karang-karang yang masih hidup.

Akibat kunjungan masif ini pula, wisata ke Phi Phi Island ditutup oleh pemerintah Thailand medio Juni 2018 hingga waktu yang tidak ditentukan.

Baca juga: Turis Membeludak karena Film, Pantai di Thailand Ini Akhirnya Ditutup

Penutupan ini bertujuan untuk memulihkan ekosistem Teluk Maya yang rusak parah, di mana karang-karang rusak, pasir putihnya memadat dan berubah warna, hingga kawanan ikan yang enggan berenang lantaran perairan dijejali oleh sekitar 800 kapal wisatawan setiap harinya.

Phi Phi Island mulai ramai dikunjungi usai menjadi lokasi syuting The Beach (2000) yang dibintangi Leonardo Di Caprio.

Dr Thon Thamrongnawasawat, ilmuwan Kasetrart University, Thailand menyebut bahwa Teluk Maya amat krusial sebagai tempat berkembang biak hiu blacktip. 

Kondisi ini pula yang dikhawatirkannya bertabrakan dengan kepentingan industri pariwisata. Sebab, paket wisata di kawasan selatan Thailand, yakni Krabi, Phuket, dan Phang Nga senantiasa diincar para wisatawan.

Masalahnya, Phi Phi Island dapat dengan mudah dijangkau dari ketiga destinasi primadona tadi. Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand mencatat, kawasan selatan Thailand berhasil memikat 18 juta wisatawan pada tahun 2017.

Maya Bay di Krabi, Thailand.NOVA DIEN Maya Bay di Krabi, Thailand.

Maka tak heran, penutupan Phi Phi Island turut berdampak signifikan bagi agen-agen perjalanan. 

"Jumlah klien kami melorot hingga 40 persen akibat kebijakan ini," tutur Anchaleeporn Treewai dari Guide M Travel and Tour Service di Krabi.

Kapal Wisatawan Dilarang Beroperasi Selamanya

Seiring pulihnya ekosistem di Teluk Maya, segala upaya tengah digodok agar pariwisata ke kawasan ini tidak lagi berdampak negatif bagi lingkungan. Ini dilakukan demi kepentingan pariwisata pula. Sebab, jika ekosistem Teluk Maya hancur, daya pikatnya pun hilang. 

Salah satu kebijakan yang rencananya akan diterapkan ialah larangan memasuki Teluk Maya bagi kapal-kapal pengunjung. 

“Jika kami tetap mengizinkan masuknya kapal-kapal itu, maka kerusakan karang akan terjadi lagi," ujar Dr. Thamrongnawasawat.

Nantinya, kapal diharuskan berlabuh di sisi belakang Phi Phi Island, Teluk Loh Samah. Selanjutnya, wisatawan perlu berjalan kaki menuju kawasan Teluk Maya. Taman Nasional Hat Noppharat Thara – Mu Ko Phi Phi yang menaungi kawasan ini tengah merintis jalur tersebut.

Di samping itu, kunjungan ke Phi Phi Island rencananya juga akan dibatasi dengan sistem kuota. Penyadartahuan terhadap agen-agen perjalanan pun bakal digencarkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com