Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wadah Wati dan Gelas Bambu di Nagekeo Mengurangi Pemakaian Plastik

Kompas.com - 01/01/2019, 13:10 WIB
Markus Makur,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

"Ini juga mengembalikan kepercayaan rakyat Nagekeo bahwa keterampilan mereka sebagai warisan leluhur diperhatikan pemerintah setempat. Wadah 'wati' dan gelas bambu sebagai identitas dari masyarakat adat di seluruh Nagekeo," katanya.

Mengapa sebagai identitas masyarakat lokal, lanjut Pater Tule, karena ini merupakan warisan turun temurun oleh para leluhur orang Nagekeo. Selain itu, wadah “wati” dan gelas bambu dipakai saat hidangan pada pesta adat, pesta perkawinan adat dan lain sebagainya.

“Salah satu produk yang ramah lingkungan selain kain tenun adalah anyaman wadah 'wati' dan gelas bambu yang diambil alam Nagekeo. Sesungguhnya alam Nagekeo dapat meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga melalui olahan tangan manusia Nagekeo yang tidak merusak alam. Saya berharap program kebangkitan produksi lokal Nagekeo ini harus didukung penuh oleh rakyat dan semua pihak,” katanya.

Pater Tule menjelaskan, produk hasil olahan pabrik berbahan plastik mudah dibeli oleh rakyat Nagekeo karena ada pasarnya. Untuk itu, pemerintah menyediakan pasarnya dan juga aparat sipil negara (ASN) Nagekeo bisa menjadi pasar dari produk lokal orang Nagekeo itu sendiri.

Syukuran pelantikan Bupati Nagekeo, dr. Johanes Don Bosco Do dan Wakil Bupati Nagekeo, Marianus Waja periode 2019-2024 oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Minggu (23/12/2018), di Kupang menyuguhkan kearifan lokal. Warga Nagekeo menggantikan piring modern dengan piring yang dianyam sendiri oleh kaum perempuan Nagekeo yang terbuat dari anyaman daun lontar yang diberinama Wati.KOMPAS.com/MARKUS MAKUR Syukuran pelantikan Bupati Nagekeo, dr. Johanes Don Bosco Do dan Wakil Bupati Nagekeo, Marianus Waja periode 2019-2024 oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Minggu (23/12/2018), di Kupang menyuguhkan kearifan lokal. Warga Nagekeo menggantikan piring modern dengan piring yang dianyam sendiri oleh kaum perempuan Nagekeo yang terbuat dari anyaman daun lontar yang diberinama Wati.
“Kita kadang-kadang bangga dengan produk berbahan plastik yang tidak ramah lingkungan sementara produk lokal yang ramah lingkungan dilupakan. Dan bukan menjadi kebanggaan orang lokal Nagekeo,” sambungnya.

Staf Khusus Presiden Republik Indonesia, Komjen Pol Gories Mere kepada Kompas.com menjelaskan, rumah tenun Sa’o Pipi Tolo bagian dari pemberdayaan bagi para penenun lintas agama di Kabupaten Nagekeo. Ini juga mendukung program Pemkab Nagekeo untuk mengangkat seni karya kaum perempuan Nagekeo yang berbahan dasar alamiah dari hutan Nagekeo.

“Pewarna kain tenun bermotif Nagekeo bukan hasil olahan pabrik melainkan dari olahan daun-daun dan akar kayu yang bersumber dari alam Nagekeo. Sebelum Pemkab Nagekeo merencanakan kebangkitan produksi lokal, saya sudah lebih dulu memikirkan dan mewujudkannya dengan mendirikan rumah tenun lintas agama di Sa’o Pipi Tolo,” kata Gories Mere.

Mere menjelaskan, selama ini kain tenun bermotif Nagekeo khususnya dan Flores pada umumnya dijual dengan harga murah berkisar Rp 250.000 sampai Rp 300.000 sementara proses menenunnya membutuhkan waktu satu bulan atau lebih. Padahal hasil tenunnya berkualitas tinggi.

Menu hidangan lokal Nagekeo saat pesta rakyat untuk mensyukuri pemimpin baru Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, Kamis (27/12/2018). KOMPAS.com/MARKUS MAKUR Menu hidangan lokal Nagekeo saat pesta rakyat untuk mensyukuri pemimpin baru Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, Kamis (27/12/2018).
Menurut Mere, orang Eropa sangat suka dengan kain tenun flores karena tebal dan cocok di daerah dingin atau saat musim dingin disana. Kain tenun flores dipakai saat musim dingin memberikan kehangatan dalam tubuh karena bahan-bahannya berasal dari alam, bukan hasil olahan pabrik.

“Rumah tenun atau sanggar tenun Sa’o Pipi Tolo Nangaroro, Kabupaten Nagekeo sebagai pusat pemberdayaan para penun di sekitar Nagekeo maupun seluruh Pulau Flores,” kata Gories Mere.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com