Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhatikan, Ini 6 Kiat "Traveling" Menggunakan Drone

Kompas.com - 04/01/2019, 21:23 WIB
Vitorio Mantalean,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan drone untuk mendokumentasikan liburan Anda tentu akan membuatnya tampak megah. Selain dapat dipakai untuk mengambil video, aerial photography menggunakan drone juga menciptakan kesan tersendiri.

Namun, perangkat yang satu ini menuntut perhatian khusus, terlebih ketika dibawa bepergian. Berikut KompasTravel menghimpun sejumlah kiat bagi Anda yang hendak bepergian dengan membawa drone.

1. Hindari menerbangkan drone di area publik yang ramai

Suara bising yang dihasilkan oleh drone akan mengganggu khalayak. Apalagi di area publik yang menuntut suasana hening seperti tempat-tempat ibadah, sebisa mungkin tidak menerbangkan drone.

Di samping itu, keteledoran mengendalikan drone dapat mencederai banyak orang.  Di alam bebas, seperti di hutan, penggunaan drone juga bisa menakut-nakuti berbagai satwa.

2. Siapkan rencana terbang

Sebagai videografer, sebaiknya Anda melakukan riset dan sudah punya rencana pengambilan gambar yang matang.

Anda mesti tahu karakteristik medan di mana Anda akan menerbangkan drone, mengidentifikasi gangguan seperti cuaca, pohon, hingga gedung-gedung tinggi.

Hal ini penting mengingat daya tahan baterai drone yang tidak lama, sehingga Anda tidak punya banyak kesempatan mencoba-coba.

3. Waktu terbaik

Faktor bayangan membuat waktu pagi dan sore dikenal sebagai saat terbaik untuk memotret, namun hal ini dapat dilanggar dalam aerial photography.

“Bayangan di siang hari pun tak membuat hasil foto dari drone  jadi jelek. Justru bagus jika Anda bisa menghimpun variasi perspektif dari waktu-waktu yang berbeda,” ujar droner profesional Gabriel Rovick seperti dikutip Lonely Planet.

Ilustrasi: Foto aerial Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Skouw di Jayapura, Papua, Selasa (14/11/2017). Desain PLBN Terpadu Skouw di Distrik Muara Tami ini mengadaptasi bentuk bangunan khas Rumah Tangfa dengan ornamen lokal pada sisi luar bangunan.ANTARA FOTO/M AGUNG RAJASA Ilustrasi: Foto aerial Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Skouw di Jayapura, Papua, Selasa (14/11/2017). Desain PLBN Terpadu Skouw di Distrik Muara Tami ini mengadaptasi bentuk bangunan khas Rumah Tangfa dengan ornamen lokal pada sisi luar bangunan.

Ini berarti, saat terbaik mengambil gambar dengan drone kembali kepada kebutuhan Anda sendiri. Perhatikan pula cuaca yang mempengaruhi pencahayaan.

4. Pastikan regulasi setempat mengenai drone

Sejumlah daerah, bahkan negara, memiliki regulasi yang berbeda mengenai penerbangan drone.  Di Swedia, misalnya, penggunaan drone secara bebas betul-betul dilarang. Indonesia pun memiliki regulasi tersendiri soal hal ini.

Baca juga: Memotret Menggunakan Drone di Indonesia Harus Ada Izin

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com