Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merengkuh Sunyi dan Tenang di Candi Kethek Karanganyar

Kompas.com - 05/01/2019, 13:05 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

KARANGANYAR, KOMPAS.com – Peninggalan sejarah masa lalu berupa candi memang saat ini banyak tersebar di Yogyakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Contoh peninggalan itu adalah Candi Prambanan dan Borobudur yang sudah tak asing lagi.

Namun di sudut Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, tepatnya di Kecamatan Jenawi, terdapat sebuah candi yang teletak di lereng barat Gunung Lawu setinggi 3.265 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Bukan Candi Cetho atau Candi Sukuh yang sudah banyak dikunjungi wisatawan ketika hari libur, melainkan Candi Kethek. Berada di ketinggian sekitar 1.500 mdpl, peninggalan sejarah ini menjadi salah satu candi paling tinggi di Pulau Jawa.

Baca juga: Bertamu ke Rumah Teletubbies di Candi Abang Yogyakarta

Candi Kethek biasanya ditempuh dari Candi Cetho. Jarak tempuh dari Kota Surakarta menuju Candi Cetho adalah sekitar 44 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 1,5 jam.

Satu hal yang perlu diperhatikan saat akan mengunjungi Candi Cetho adalah kondisi jalannya cukup terjal, terutama usai Kebun Teh Kemuning. Oleh karena itu, dibutuhkan kendaraan yang kuat menanjak dan kemampuan berkendara untuk melaluinya.

Jalur Pendakian Gunung Lawu

Begitu sampai di Candi Cetho, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh kurang-lebih 300 meter. Kondisi rutenya secara umum cukup mudah dilalui karena tidak perlu melalui tanjakan yang berarti.

Baca juga: Liburan 2018, Ratusan Laba-Laba Sambut Wisatawan Candi Borobudur

Jalan setapak ini juga merupakan jalur pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho sehingga pengunjung kerap berpapasan dengan pendaki gunung. Pertama jalan alan akan menurun sampai ke sungai yang mengering.

Setelah itu, kondisi jalan akan sedikit menanjak. Meski demikian, Candi Kethek sudah tidak lagi jauh. Begitu sampai di ujung tanjakan, perjalanan pun akhirnya tiba di Candi Kethek.

Jalan setapak pun bercabang dua, yakni di sisi kanan dan kiri candi. Jalan yang terus berlanjut di sebelah kiri (luar area) candi merupakan jalur pendakian. Seringkali pula pendaki Gunung Lawu beristirahat di sini ketika turun.

Candi Hindu di Lereng Barat Gunung Lawu

Sementara jalan di sebelah kanan digunakan untuk mencapai area atas Candi kethek. Konstruksi candi ini semacam punden berundak dan terdiri dari lima tingkat.

Candi Kethek memiliki corak Hindu. Hal itu berdasarkan penemuan arca kura-kura ketika penggalian pada tahun 2005 silam. Arca kura-kura itu merupakan perwujudan Dewa Wisnu dalam kepercayaan Hindu.

Bagian atas Candi Kethek.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Bagian atas Candi Kethek.
Diperkirakan Candi Kethek dibangun pada masa yang sama seperti Candi Cetho dan Candi Sukuh, yakni sekitar abad 15-16 masehi.

Saat ini upaya penggalian di sekitar Candi Kethek masih perlu dilakukan untuk mencari prasasti atau artefak lainnya yang diperlukan sebagai sumber informasi tentang riwayat candi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com