Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kangen Rinjani? Coba Mendaki Gunung Sumbing via Bowongso

Kompas.com - 06/01/2019, 09:23 WIB
Vitorio Mantalean,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah kalangan pendaki mungkin mendamba suatu saat dapat mendaki Gunung Rinjani di Lombok, lengkap dengan sabananya yang memukau di jalur Sembalun, Lombok Utara.

Akan tetapi, imbas gempa Lombok pada Agustus 2018 lalu, pendakian Rinjani via Sembalun masih ditutup hingga waktu yang belum ditentukan. Satu-satunya jalur yang dibuka untuk pendakian Rinjani hanyalah melalui jalur Aik Berik.

Baca juga: Ini yang Bisa Ditemui Saat Pendakian ke Rinjani lewat Aik Berik

Sebagai gantinya, pendaki bisa mencoba mendaki Gunung Sumbing di Jawa Tengah melalui jalur Bowongso, Wonosobo, di mana padang rumput yang amat luas menjadi teman setia perjalanan seperti di Sembalun.

Untuk mencapai Desa Bowongso, pemberhentian terdekat bagi pendaki ialah Terminal Mendolo, Wonosobo. Dari sini, pendaki dapat menumpang angkutan umum atau menyewa bus kecil ke basecamp dengan harga sekitar Rp 25.000 per kepala.

Setelah satu jam, pendaki akan tiba di basecamp Gunung Sumbing via Bowongso yang berdekatan dengan kantor kepala desa.

Uniknya, pihak basecamp akan membekali rombongan pendaki dengan satu buah handy talky (HT) serta sepasang kantong plastik kecil berisi santan dan kopi.

Bekal santan dan kopi berkenaan dengan upaya antisipasi terhadap hal-hal gaib yang mungkin terjadi.

“Untuk mencegah saja, Mas,” ucap Tony, salah satu pengelola basecamp Bowongso.

Baca juga: Dibalut Hening Lembah Sindoro-Sumbing

Sementara itu, HT berfungsi untuk membantu pemantauan basecamp dan mempermudah komunikasi. Pendaki akan diminta melapor secara rutin sesinggahnya di pos-pos pendakian, sejak perjalanan naik hingga turun.

Di samping itu, HT juga cukup membantu pendaki dalam perjalanan turun yang hendak memakai jasa ojek basecamp Bowongso dari Parkiran Swadas, batas desa dan hutan.

Jasa ojek ini juga dapat pendaki nikmati untuk menghemat waktu dan tenaga ketika mengawali pendakian. Jarak dari basecamp ke Parkiran Swadas ditempuh hanya selama 15 menit. Sedangkan jika berjalan kaki, waktu pendaki akan terkuras sekitar 1 jam di medan makadam yang menanjak.

Menuju Pos 1 Taman Asmara, medan pendakian tidak begitu terjal dengan pemandangan terbuka di permulaan. Pendaki akan menyusuri jalan setapak yang dikelilingi ladang-ladang warga setempat.

Ketika telah mendekati Pos 1, pendaki akan menyusuri hutan hujan tropis yang cukup rapat, diselingi dengan perkebunan tembakau. Total, pendaki berjalan selama 1 ,5 jam dari basecamp ke Pos 1 Taman Asmara.

Baca juga: Sensasi Menyeruput Kopi Berlatar Belakang Gunung Sindoro-Sumbing

Terik siang yang terhalau oleh rapatnya belantara membuat pendaki akan berkawan suhu yang sejuk hingga Pos 2 Bogel selama 1 jam. Di Pos 2, pendaki dapat mengisi ulang persediaan air. Namun, di musim kemarau, terkadang aliran air amat kecil hingga menyisakan cekungan-cekungan saja.

Pos 2 juga dapat dibilang sebagai garis batas jenis vegetasi yang berlainan. Pendaki dapat membangun tenda di area hutan atau sedikit melanjutkan jalur yang menyeberangi punggungan hingga mencapai lahan yang cukup luas dan terbuka.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com