Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Fakta Unik tentang Gunung Sumbing via Bowongso

Kompas.com - 07/01/2019, 15:12 WIB
Vitorio Mantalean,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memasuki tahun baru, sejumlah gunung di Pulau Jawa dinyatakan tertutup untuk pendakian. Salah satu gunung yang masih dinyatakan buka ialah Gunung Sumbing di Jawa Tengah.

Gunung Sumbing mempunyai beberapa jalur untuk dilewati, dengan jalur Garung sebagai yang paling populer karena letak basecamp-nya persis di tepi jalan raya dan berjarak dekat dengan Terminal Mendolo, Wonosobo.

Namun, bagi Anda yang suka suasana sepi kala mendaki, jalur Bowongso yang belum setenar Garung dapat Anda coba. Letaknya juga tidak begitu jauh dari Terminal Mendolo.

Seperti apakah jalur Bowongso Gunung Sumbing?

1. Dekat dengan Terminal Mendolo, Wonosobo

Jarak yang dekat dengan Terminal Mendolo membuat pendaki yang datang dari luar kota tidak perlu menguras banyak waktu guna mencapai basecamp Bowongso.

Dari sini, Anda tinggal merogoh kocek sebesar Rp 25.000 untuk menyewa bus kecil dengan waktu tempuh selama 1 jam ke basecamp.

2. Dibekali oleh pihak basecamp

Ketika hendak memulai pendakian, pihak basecamp Bowongso bakal membekali Anda dengan peta rute, radio HT, dan sekantong santan serta kopi.

Peta rute akan membantu Anda dalam mengenali percabangan jalur, sedangkan radio HT berguna untuk mempermudah komunikasi dengan pihak basecamp. Anda juga akan diminta untuk rutin melapor di setiap pos yang Anda singgahi.

Sementara itu, santan dan kopi merupakan bekal yang berkaitan dengan upaya antisipasi hal-hal gaib dan mitos lokal.

3. “Pasukan” ojek

Ojek-ojek di basecamp Bowongso seluruhnya mengenakan seragam. Anda dapat menyewa jasa ojek dari basecamp hingga batas hutan dengan jarak tempuh selama 15 menit.

Bila Anda memutuskan untuk berjalan kaki, diperlukan waktu selama 1 jam untuk mencapainya usai melalui jalur menanjak.

4. Medan yang ramah

Meskipun menyandang predikat sebagai gunung tertinggi kedua di Jawa, Gunung Sumbing via Bowongso terbukti punya medan yang ramah bagi pendaki.

Anda dapat mencapai Pos Gajahan, lokasi campsite terakhir di jalur ini usai mendaki selama 3,5 jam saja dengan kemiringan yang ramah dengkul.

Sekelompok pendaki tengah menikmati suasana petang di campsite Gajahan, Gunung Sumbing via Bowongso, Wonosobo, Jawa Tengah.KOMPAS.COM / VITORIO MANTALEAN Sekelompok pendaki tengah menikmati suasana petang di campsite Gajahan, Gunung Sumbing via Bowongso, Wonosobo, Jawa Tengah.

Medan yang cukup menanjak hanya akan ditemui selepas Pos Gajahan menuju puncak.

5. Terdapat sumber air

Sumber air di jalur Bowongso terletak di Pos 2 Bogel. Sumber air ini akan sedikit sekali alirannya pada musim kemarau dan hanya menyisakan beberapa cekungan.

Namun, di waktu-waktu lain, sumber air ini memadai untuk dikonsumsi dan berguna untuk mengisi ulang persediaan air Anda.

6. Miniatur Gunung Rinjani

Hamparan sabana yang luas menjadi ciri khas pendakian Gunung Sumbing via Bowongso. Sabana ini akan berwarna kuning keemasan kala musim kemarau dan hijau segar di musim hujan.

Baca juga: Kangen Rinjani? Coba Mendaki Gunung Sumbing via Bowongso

Bentang alam ini serupa dengan jalur pendakian Gunung Rinjani via Sembalun dengan Bukit Penyesalannya yang tersohor.

7. Tembus ke tiga puncak

Jalur Bowongso akan membawa Anda mencapai tiga puncak di Gunung Sumbing. Puncak paling dekat ialah Puncak Rajawali yang terletak di sisi kanan dan terdiri dari bebatuan yang bersusun.

Puncak Rajawali Gunung Sumbing. Jalur Bowongso merupakan jalur yang paling dekat dengan puncak ini.KOMPAS.COM / VITORIO MANTALEAN Puncak Rajawali Gunung Sumbing. Jalur Bowongso merupakan jalur yang paling dekat dengan puncak ini.

Berbelok ke kiri, Anda akan menemui Puncak Kawah kemudian Puncak Buntu sekaligus. Dari ketiga puncak ini, Anda dapat meneropong ke arah timur dengan pemandangan Gunung Merbabu dan Merapi di kejauhan.

8. Oleh-oleh kopi

Desa Bowongso juga dikenal sebagai desa penghasil kopi terbaik di lereng Sumbing-Sindoro. Ditanam di ketinggian, tanaman kopi Bowongso tumbuh bersama tanaman-tanaman lain yang membuat aromanya khas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com