Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Ada Bukit Teletubbies di Gunung Kidul Yogyakarta

Kompas.com - 09/01/2019, 08:06 WIB
Markus Yuwono,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa hari terakhir media sosial di wilayah Yogyakarta dihebohkan dengan bukit karst atau conical karst di kawasan hutan di Dusun Candi, Desa Giring, Kecamatan Paliyan, Gunungkidul yang mirip Bukit Teletubbies. Setiap hari ratusan warga berkunjung ke lokasi bukit yang ditanami jagung itu untuk berfoto.

Saat Kompas.com mengunjungi lokasi, puluhan kendaraan pengunjung sudah berjejer. Pengunjung yang sebagian besar anak muda sibuk mengabadikan gaya dengan latar belakang perbukitan karst.

Mereka mengabadikan menggunakan action cam, gawai, hingga kamera profesional. Bahkan beberapa pengunjung menggunakan drone. Tak sedikit dari pengunjung rela naik ke bukit karst, untuk mendapatkan gambar dengan latar belakang kawasan geopark Gunung Sewu ini.

"Sudah sejak sebulan terakhir disini ramai dikunjungi wisatawan. Mungkin ratusan, kalau akhir pekan bisa sampai mungkin ribuan, "kata salah seorang warga sekitar, Gendut, Selasa (8/1/2019).

Lokasi bukit karst itu awalnya merupakan hutan jati milik Dinas Kehutanan DIY. Beberapa bulan lalu hutan jati sudah dipanen, dan saat ini dipenuhi jagung.

"Di lokasi yang saat ini gundul dan tertutup jagung itu nantinya akan ditanami jenis Jati Unggul Nusantara (JUN). Untuk luas keseluruhan sekitar 120 hektar,” kata Kepala Resort Polisi Hutan (KRPH) Giring, Samido kepada wartawan.

Mengunjungi Bukit Teletubbies di Dusun Candi, Desa Giring, Kecamatan Paliyan, Gunungkidul, yang viral  di Media Sosial Beberapa Hari terakhir. KOMPAS.com/MARKUS YUWONO Mengunjungi Bukit Teletubbies di Dusun Candi, Desa Giring, Kecamatan Paliyan, Gunungkidul, yang viral di Media Sosial Beberapa Hari terakhir.

"Kita himbau agar pengunjung juga bisa ikut menjaga tanaman baik tanaman JUN yang baru ditanam maupun tanaman jagung milik warga," ujarnya.

Samido tidak memungkiri, keindahan alam yang ada itu bakal menjadi daya tarik dalam waktu lama. Terlebih nanti jika tanaman jagung mulai berbunga akan menambah keindahan.

"Saya kira akan bertahan lama, nanti kalau pun sudah tidak ditanami jagung, JUN itu tumbuhnya cepat sekali. Ketika JUN tumbuh besar akan semakin menarik karena penanamannya dilakukan secara teratur," katanya.

Bupati Gunungkidul, Badingah mengaku sudah beberapa waktu lalu berkunjung ke kawasan tanaman jagung tersebut.

"Bagus sekali semoga bisa membawa dampak positif bagi kunjungan wisata ke Gunungkidul. Karena dampaknya bisa meningkatkan perekonomian warga. Misalnya warga bisa berjualan di sana," ucapnya.

Para Mengunjungi Bukit Teletubbies di Dusun Candi , Desa Giring, Kecamatan Paliyan, Gunungkidul Yang Viral Selasa (8/1/2019) KOMPAS.com/MARKUS YUWONO Para Mengunjungi Bukit Teletubbies di Dusun Candi , Desa Giring, Kecamatan Paliyan, Gunungkidul Yang Viral Selasa (8/1/2019)

Salah seorang pengunjung, asal Kecamatan Playen, Suharjono mengatakan dirinya mengetahui lokasi dari media sosial Instagram. Beberapa akun instagram yang mengunggah postingan mengenai lokasi diantaranya @beritainaja, @updatedisini dan @ceritagunungkidul.

"Belum lama saya mengetahui ada lokasi seindah ini dari IG (Instagram), dan baru sore ini bisa ke sini," ucapnya.

Di sekitar lokasi juga terdapat beberapa lokasi wisata religi seperti Gunung Bagus, kali goang, dan makam ki Ageng Giring.

Untuk mencapai lokasi bukit karst di Dusun Candi, wisatawan bisa menempuh perjalanan ke arah Desa Giring, Wonosari.

Kemudian, sesampainya di Simpang Tiga Giring, pengunjung dapat memilih jalur alternatif ke arah Pantai Baron atau arah kiri.

Sekitar 5 menit dari Simpang Tiga tersebut, mata pengunjung akan disuguhi oleh hamparan tanaman jagung yang luas menyelimuti perbukitan di kawasan hutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com