Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Maritim Bukan Museum Bahari, Ini Bedanya...

Kompas.com - 09/01/2019, 18:12 WIB
Sherly Puspita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Museum Maritim akan segera dibuka untuk umum. Saat ini progress pembangunannya sudah mencapai 70 persen. Pada Desember 2018, pengelola telah melakukan soft launching. Sementara itu, grand launching rencananya akan dilakukan pada Juli 2019.

Sebelum Museum Maritim dibangun, mungkin Anda telah terlebih dahulu mendengar dan mengetahui mengenai Museum Bahari. Kemudian muncul pertanyaan, "Apa sih bedanya Museum Bahari dengan Museum Maritim?".

Meski sama-sama memiliki koleksi mengenai kegiatan perdagangan melalui laut, dua museum ini berbeda.

Baca juga: Museum Maritim, Saksi Sejarah Pelabuhan Indonesia dari Masa ke Masa

Kepala Museum Maritim Tinia Budiati mengatakan, perbedaan mencolok dari kedua museum ini adalah dari koleksinya.

Museum Bahari memiliki koleksi berbagai jenis perahu tradisional dengan aneka bentuk, gaya dan ragam hias, hingga kapal zaman VOC. Kemudian ada juga koleksi peralatan yang digunakan oleh pelaut pada masa lalu seperti alat navigasi, jangkar, teropong, model mercusuar, dan meriam.

Pengunjung berfoto di salah satu sisi Museum Maritim, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (8/1/2019).Kompas.com/SHERLY PUSPITA Pengunjung berfoto di salah satu sisi Museum Maritim, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (8/1/2019).

Kemudian Museum Bahari juga menampilkan koleksi berbagai biota laut, data-data jenis dan sebaran ikan di perairan Indonesia dan aneka perlengkapan serta cerita dan lagu tradisional masyarakat nelayan Nusantara, matra TNI AL, serta tokoh-tokoh maritim Nusantara serta perjalanan kapal KPM Batavia-Amsterdam.

"Dari koleksi-koleksi Museum Bahari pengunjung akan mendapatkan rangkaian cerita mengenai perdangan melalui laut yang menggunakan peralatan sangat tradisional. Artinya, perdagangan laut sebelum revolusi industri. Sedangkan di Museum Maritim akan dibahas mengenai perdagangan laut setelah revolusi industri," ujar Tinia, Selasa (8/12019).

Tak heran jika di Museum Maritim Anda akan menemui foto-foto pelabuhan dan kelautan mulai dari tahun 1850 pasca-revolusi industri hingga tahun 2018.

Di Museum Maritim Anda juga akan menemui berbagai miniatur kapal dari masa tradisional hingga modern lengkap dengan peralatan navigasi dan crane yang sudah mulai menggunakan teknologi industri.

Salah satu koleksi Museum Maritim, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (8/1/2019).Kompas.com/SHERLY PUSPITA Salah satu koleksi Museum Maritim, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (8/1/2019).
Baca juga: Saat Ini Masuk Museum Maritim Masih Gratis

Kedua museum ini pun dikelola oleh pihak yang berbeda. Museum Bahari berada di bawah pengawasan Dinas Kebudayaan Permuseuman Provinsi DKI Jakarta, sedangkan Museum Maritim dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia II.

Museum Maritim berada di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Museum ini berada persis di depan gedung Port of Tanjung Priok. Seadangkan Museum Bahari terletak di Jalan Pasar Ikan nomor 1, Sunda Kelapa, Jakarta Utara.

Baca juga: Mengenal Lebih Jauh Perahu Cadik Bali yang Terbakar di Museum Bahari

Museum Maritim buka setiap hari Selasa hingga Jumat pada pukul 09.00-16.00 WIB, kemudian hari Sabtu hingga Senin pada pukul 09.00-17.00 WIB.

Museum Bahari buka dari hari Selasa hingga Minggu mulai pukul 09.00-15.00 WIB. Pada hari libur sekolah museum ini tetap buka. Setiap hari Senin dan hari libur nasional museum ini tutup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com