Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Jalur Kereta Api Legendaris di Taiwan Berusia Seabad Lebih

Kompas.com - 10/01/2019, 11:04 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

Sumber CNN Travel

KOMPAS.com – Kembali ke masa ketika perjalanan kereta masih merupakan hal yang baru ternyata tidaklah mustahil di Taiwan.

Sensasi masa lalu saat kereta berwarna krem dan merah melaju di Pergunungan Alishan Taiwan masih begitu terasa. Nuansa zaman dulu semakin kental ketika pejalan kaki dan penduduk desa berhenti untuk melambaikan tangan ke penumpang.

Pengalaman seperti itu bisa dirasakan melalui tur perjalanan Alishan Forest Rilway. Satu hal spesial adalah, kereta api dengan jaringan 71,4 kilometer yang melintasi Pegunungan Alishan, Taiwan Tengah ini telah berusia lebih dari satu abad.

Bekas Jalur Kereta Api Jepang

Jalur ini selesai pada 1912 ketika pendudukan Jepang. Alishan Forest Railway dulunya digunakan untuk mengangkut pohon cemara Taiwan dari Alishan yang kini terancam punah.

Setelah aktivitas penebangan dilarang, kereta ini mulai mengangkut penumpang. Tak hanya itu, Alishan Forest Railway juga merupakan satu-satunya kereta penumpang yang melaju di pegunungan Taiwan.

Kini, Alishan Forest Railway menjadi salah satu jalur kereta pegunungan yang bersejarah dan paling indah di dunia.

Jalur ini membentang dari Kota Chiayi pada ketinggian 30 meter hingga Cushan dengan ketinggian 2.451 meter. Cushan pun menjadi stasiun tertinggi yang ada di Taiwan.

Perjalanan Kereta Api Bersejarah yang Mengesankan

Alishan Forest Railway menawarkan pemandangan alam yang beragam, melewati pergunungan. Jalur ini pun lebih tinggi dari Darjeeling Himalayan Railway yang terkenal dengan kenaikan dari 100 hingga 2.200 meter.

Satu hal paling spesial adalah, banyak aspek jaringan kereta api Alishan yang masih sama seperti 100 tahun yang lalu. Salah satunya adalah, masinis harus turun untuk mengganti lintasan secara manual.

“Rasanya lebih manusiawi, tidak seperti mesin modern yang dingin dan otomatis,” ujar seorang Kapten Kereta Alishan, Liao Yuan-chiao.

Ia adalah pencinta kereta api yang rela meninggalkan pekerjaan sebagai dosen untuk bekerja sebagai asisten kereta api di Alishan Forest Railway.

Upaya Menyelamatkan Alishan Forest Railway

Perjalanan wisata ini adalah salah satu upaya meremajakan dan melestarikan Alishan Forest Railway. Pengelolaan perjalanan ini ada di bawah manajemen baru Kantor Kereta Api Hutan dan Warisan Budaya Alishan (AFRCH) yang baru dibentuk oleh Biro Kehutanan setempat.

Kereta api ini mulai ditinggalkan sebagai sarana transportasi usai Alishan Highway dibangun pada 1982. Layanan kereta api juga terganggu oleh bencana alam dan beberapa kali mengalami anjlok.

Usai mengambil alih operasional, AFRCH kemudian menutup jalur kereta api selama tiga bulan untuk pemeriksaan dan pemeliharaan. Jalur kembali dibuka pada Juni 2018.

Perjalanan kereta api Alishan Forest Railway, TaiwanShutterstock Perjalanan kereta api Alishan Forest Railway, Taiwan
“Kereta Api Hutan Alishan adalah warisan budaya yang tak ternilai (untuk Taiwan)," kata juru bicara AFRCH, Tang Yu-chin.

Oleh karenanya, ia melanjutkan kalau melestarikan Alishan Forest Railway tidak hanya untuk tujuan pariwisata tetapi untuk mempromosikan budaya ini.

Menuju Alishan

Alishan Forest Railway tidak bisa langsung dituju dalam satu perjalanan kereta karena jalur dari Stasiun Shizilu menuju Stasiun Alishan rusak karena topan.

Wisatawan bisa naik kereta di jalur utama dari Stasiun Chiayi ke Stasiun Fenqihu (2 jam 20 menit) dan melanjutkan perjalanan ke Stasiun Alishan dengan bus.

Ketika hari kerja, hanya ada satu keberangkatan dari Chiayi pukul 09.00 waktu setempat. Saat akhir pekan, perjalanan ditambah dua kereta, yakni pukul 08.30 dan 09.30 waktu setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN Travel
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com