BANYUWANGI, KOMPAS.com - Hobi berkebun membawa berkah sendiri bagi pasangan suami-istri Ahmad Zulfi (44) dan Rina Novi Cahyani (44), warga Dusun Krajan Desa Watukebo, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi, Jawa Timur.
Dari kebun seluas 1.200 meter persegi, mereka menanam berbagai jenis sayur seperti selada, pakcoy, kailan, kangkung lomok, gingseng jawa, kale yang ditanam dengan sistem hydroponik.
Tidak tanggung-tanggung, sayur-sayuran yang mereka tanam dikirim hingga Bali dan Surabaya.
"Sayur kami premium dan setiap 2 minggu sekali kirim ke Surabaya dan juga Bali. Permintaan sangat banyak sampai kami kewalahan," kata Rina sambil tersenyum.
Baca juga: Asal Usul Sayur Kol, dari Eropa hingga jadi Lalapan Orang Indonesia
Selain perawatannya yang khusus, sayur yang ditanam oleh mereka ukurannya lebih kecil namun rasanya lebih segar dan rasa alaminya lebih kuat.
Bukan hanya sekadar menjual sayuran segar, di kebun Cahaya Hydrofarm juga menyediakan makanan sehat seperti jus sayur kale dan daging analog yang dibuat dari pati kacang kedelai.
"Daging analog dibuat dari pati kacang kedelai ini makanan vegetarian untuk pengganti daging. Kita sajikan dengan sayuran segar yang semuanya berasal dari kebun sendiri," kata Rina.
Baca juga: Serunya Panen Sayur hingga Bunga Matahari di Dekat Jakarta
Agar rasanya lebih nikmat, saat dijus sayur kale dicampur dengan potongan nanas dan sedikit gula batu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.