JAKARTA, KOMPAS.com - Bicara hidangan Tionghoa tentu sulit dilepaskan dengan sumpit. Alat makan yang satu ini hampir selalu tersedia di gerai dan restoran yang menyajikan hidangan Tionghoa.
Pemakaian sumpit di Indonesia mungkin tak selazim sendok dan garpu. Meski begitu, pastikan Anda memperlakukan sumpit dengan baik dan benar, terlebih ketika berkunjung ke restoran China atau dijamu orang-orang keturunan Tionghoa.
Berikut KompasTravel merangkum beberapa hal yang perlu Anda hindari ketika makan menggunakan sumpit:
1. Membunyikan sumpit
Kadang, pengalaman memakai sumpit terasa unik karena tergolong sebagai kesempatan yang jarang. Apalagi, beberapa restoran punya desain sumpit yang memikat berbahan melamin sampai logam.
Namun, jangan pernah membuat bunyi-bunyian seunik apapun sumpit yang Anda pakai, seperti memperlakukannya sebagai stik drum serta mengadunya dengan gelas atau mangkuk.
Dikutip dari China Today, beberapa kalangan Tionghoa menganggap, membunyi-bunyikan sumpit merupakan perbuatan para pengemis untuk mencari perhatian.
2. Menusuk potongan makanan
Hal ini kerapkali berkaitan dengan kurang piawainya seseorang memegang sumpit. Jika Anda memegangnya dengan benar, Anda dapat mencapit aneka jenis makanan, seperti kacang yang berukuran kecil sampai timun laut yang licin.
Mintalah bantuan jika Anda kesulitan mencapit makanan. Jika sungkan, mintalah garpu dan sendok pada pelayan restoran.
3. Menancap sumpit secara vertikal di mangkuk nasi
Menancap sumpit ke mangkuk nasi menjadi tabu lantaran dinilai serupa dengan penancapan hio pada ritual sembahyang arwah dalam tradisi Asia Timur, termasuk Jepang dan Korea.
Apabila Anda sedang tidak menggunakannya, letakkan sumpit di tatakan khususnya (bila ada) atau di samping mangkuk/piring makan Anda.
Selain itu, di beberapa restoran, Anda dianggap telah selesai bersantap jika menaruh sumpit di atas mangkuk/piring makan.
Bumbu dan saus yang nikmat akan melumuri sumpit yang Anda pakai. Walaupun menggoda, hindari menjilatnya biarpun Anda telah selesai makan.