Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berburu Samudera Kabut di Atap Perbukitan Menoreh

Kompas.com - 15/01/2019, 19:10 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Berkunjung ke kawasan perbukitan dengan tujuan untuk menyaksikan panorama jauh sampai ujung cakrawala memang kurang tepat jika dilakukan ketika musim penghujan.

Hal itu karena seringkali kawasan perbukitan kerap berkabut saat musim hujan. Pemandangan ke arah jauh pun otomatis akan teralang oleh kabut. Kehadiran kabut juga kerap menghalangi keindahan sunrise dan sunset.

Baca juga: 6 Alasan Tidak Mendaki Gunung ketika Musim Hujan

Namun, hadirnya kabut tidak selalu menghilangkan keindahan kawasan perbukitan. Justru sebaliknya, kabut perbukitan akan menyajikan keindahan khas musim penghujan.

Keindahan itu bisa ditemukan di Puncak Suroloyo, salah satu titik tertinggi Perbukitan Menoreh yang membentang di sisi barat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tinggi puncak ini hanya selisih beberapa meter dari titik tertinggi Perbukitan Menoreh yang diperkirakan terletak di Gunung Ayamayam setinggi lebih dari 1.021 mdpl.

Puncak Suroloyo terletak di Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo. Jarak tempuh dari Kota Yogyakarta adalah sekitar 35 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 1,5 jam.

Rute menuju Puncak Suroloyo yang ada di ketinggian sekitar 1.019 meter di atas permukaan laut (mdpl) nanti akan melalui medan perbukitan yang cukup menanjak dan berkelok. Oleh karena itu, dibutuhkan kendaraan yang kuat melaluinya.

Memburu lautan kabut

Jika ingin menyaksikan pesona keindahan samudera kabur di Puncak Suroloyo, maka keberangkatan dari Yogyakarta bisa dimulai pukul 04.00 WIB. Ketika sampai, kemungkinan langit sudah mulai terang meski matahari belum muncul.

Selanjutnya untuk mencapai Puncak Suroloyo, perjalanan harus dilanjutkan dengan berjalan kaki menapaki 286 anak tangga dari area parkir. Rute anak tangga juga cukup terjal sehingga akan melelahkan, terutama bagi mereka yang jarang olah raga.

Baca juga: 7 Tips Mendaki Gunung di Saat Musim Hujan

Meski demikian, hanya butuh sekitar 10 sampai 15 menit untuk sampai ke Puncak Suroloyo. Begitu sampai, lautan kabut akan langsung menyambut kedua mata. Ketika matahari belum muncul, biasanya kabut masih ada di bawah.

Pemandangan dari Puncak Suroloyo juga bervariasi. Sebelah timur, barat dan selatan didominasi oleh perbukitan. Samudera kabut pun seolah melayang di antara bukit-bukit hijau itu. Tidak jarang puncak yang agak tinggi seolah terlihat melayang di atas kabut.

Samudera kabut di Puncak Suroloyo, YogyakartaKompas.com/Anggara Wikan Prasetya Samudera kabut di Puncak Suroloyo, Yogyakarta

Sementara sisi utara merupakan hamparan dataran rendah yang sudah memasuki Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Tampak dari ketinggian, kabut tipis yang seolah menyatu dengan dataran rendah itu.

Ketika matahari semakin tinggi, pengaruh panas pun membuat kabut perlahan bergerak naik. Kabut yang tadinya ada di bawah perlahan menyelimuti puncak-puncak tertinggi Perbukitan Menoreh.

Jika beruntung, panorama bagaikan air terjun awan yang mengalir dari celah bukit dan pepohonan akan terlihat begitu indah dari Puncak Suroloyo. Biasanya panorama itu tersaji di puncak sebelah timur yang juga menjulang cukup tinggi.

Baca juga: Gunung Gandul Wonogiri yang Cocok Didaki Ketika Musim Hujan

Namun jika Puncak Suroloyo yang terlebih dahulu diselimuti kabut, maka pemandangan akan langsung terhalang. Oleh karena itu, lebih baik juga berdoa dan berharap agar kabut tidak langsung menyelimuti puncak ini.

Jika semakin siang ketika musim penghujan, biasanya kawasan puncak Perbukitan Menoreh akan diselimuti kabut. Kemungkinan besar di siang atau sore hari juga akan turun hujan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com