Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Satu Misteri “Moai” di Pulau Paskah Akhirnya Terpecahkan

Kompas.com - 15/01/2019, 20:07 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

Sumber CNN Travel

KOMPAS.com Pulau Paskah yang berada di Negara Chile terkenal oleh patung kepala dari batu yang menjulang tinggi. Patung-patung itu merupakan keunikan Pulau Paskah yang telah sejak lama membingungkan peneliti.

Mengapa patung-patung itu berada di tempat mereka berdiri sekarang memang menjadi pertanyaan para peneliti sejak lama. Namun kini satu misteri mengenai patung-patung batu itu mulai bisa dipecahkan.

Penelitian terbaru menyebutkan, orang-orang Rapa Nui (sebutan Pulau Paskah dalam bahasa lokal) menempatkan patung-patung itu di dekat salah satu sumber daya alam yang paling penting bagi manusia yaitu air tawar.

Para arkeologi mempelajari lokasi patung atau moai dan platform tempat berdiri patung-patung itu yang dikenal sebagai ahu.

Baca juga: Cerita Wisata Religi di Malaka. Pengarakan Patung Bunda Maria

Menurut catatan sejarah, pelaut Polinesia tiba pertama kali di Rapa Nui sekitar 900 tahun yang lalu. Mereka lalu membangun lebih dari 300 ahu dan hampir 1.000 moai yang diyakini mewakili leluhur

Para penulis studi baru yang diterbitkan dalam Jurnal PLOS One berusaha memahami penyebaran ahu untuk lebih memahami penciptaan mereka.

Dilansir dari CNN Travel, Profesor Antropologi Brighamton University, New York, Carl Lipo mengatakan, pengetahuan itu akan mengungkap sesuatu tentang bagaimana orang-orang awal Rapa Nui menggunakan lanskap yang mereka anggap penting.

Baca juga: Wisata Religi, Perarakan Besar Patung Santa Maria Nain Feto di Malaka

Para peneliti dari enam institusi AS mengisolasi area timur Rapa Nui yang terdapat 93 ahu. Mereka menganalisis sumber daya alam dekat ahu dengan fokus kebun tempat tanaman seperti ubi jalar ditanam, sumber daya laut termasuk tempat memancing, dan sumber air tawar.

Hasilnya tidak ada korelasi yang signifikan antara lokasi ahu dan keberadaan kebun di dekatnya. Hal itu menunjukkan jika ahu bukanlah diciptakan untuk memantau atau memberi sinyal kontrol atas kebun.

Pentingnya sumber air tawar

Sementara itu, sumber daya laut dan sumber air tawar ditemukan di dekat Ahu. Para peneliti kemudian menyimpulkan bahwa sumber air tawarlah yang terpenting. Air tawar jauh lebih sedikit tersedia di pulau ini.

Tim peneliti memetakan pulau yang tidak memiliki aliran atau mata air sebagai sumber air tawar ini. Mereka menemukan jika sumber air muncul dari bawah tanah di daerah sepanjang pantai melalui proses yang disebut sebagai pembuangan air tanah.

“Air tawar benar-benar keluar tepat di antara pantai dan lautan dalam aliran. Kami melihat kuda-kuda minum dari laut dan ternyata mereka tahu persis di mana air tawar keluar,” ujar Lipo.

Patung Moai yang terletak di Pulau Paskah, Polinesiawww.archdaily.com Patung Moai yang terletak di Pulau Paskah, Polinesia

Para peneliti kemudian menyimpulkan jika hal itu menjelaskan banyaknya moai dan ahu di sepanjang pantai.

Sementara itu, patung di pedalaman juga dapat dihubungkan dengan air tawar. Patung-patung itu berada dekat gua atau sumber air tawar lainnya.

Temuan itu menunjukkan jika moai dan ahu di Pulau Paskah memiliki nilai selain sebagai makna leluhur bagi orang-orang awal pulau ini.

“Membangun patung bukanlah perilaku yang tidak bisa dijelaskan. Sesuatu yang tidak hanya penting secara budaya, tetapi juga penting bagi kelagsungan hidup mereka,” kata Lipo.

Selanjutnya para peneliti berharap untuk lebih memahami mengapa patung ini dibangun. Lipo melanjutkan, jika fungsi utamanya adalah untuk menunjukkan atau mengklaim kepemilikan sumber air tawar, konstruksi yang lebih sederhana pasti sudah cukup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN Travel
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com