Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kopi Indonesia Turut Meramaikan Vienna Coffee Festival

Kompas.com - 16/01/2019, 15:33 WIB
I Made Asdhiana

Editor

KOMPAS.com - Sebuah bangunan bekas pabrik bir di Wina, Austria sejenak berubah menjadi surga kopi, 11-13 Januari 2019.

Puluhan mesin kopi tak berhenti bekerja, ratusan barista berlomba-lomba unjuk kebolehan, dan belasan ribu pecinta kopi mencicipi varian istimewa dari berbagai penjuru dunia.

Aroma biji kopi yang harum tercium di seluruh ruangan. Instalasi lampu yang meriah menghiasi dinding-dinding, dan pilar-pilar besi tua di dalam Ottakringer Brauerei. Musik terus mengalun sembari menemani obrolan para pengunjung.

Baca juga: Inilah Kedai Kopi Milik Penyeduh Kopi Terbaik Dunia

Berbeda dengan suasana kota Wina pada umumnya yang sepi, dan konvensional, Vienna Coffee Festival tampak begitu hip, dan jauh lebih ramai.

Vienna Coffee Festival berlangsung 11-13 Januari 2019. Festival kopi ini menjadi ajang bagi perusahaan, kedai kopi, dan negara pengusaha kopi untuk mempromosikan keunggulan produk masing-masing. Indonesia pun tak mau ketinggalan.AWIS MRANANI Vienna Coffee Festival berlangsung 11-13 Januari 2019. Festival kopi ini menjadi ajang bagi perusahaan, kedai kopi, dan negara pengusaha kopi untuk mempromosikan keunggulan produk masing-masing. Indonesia pun tak mau ketinggalan.
Festival kopi ini menjadi ajang bagi perusahaan, kedai kopi, dan negara pengusaha kopi untuk mempromosikan keunggulan produk masing-masing. Indonesia tak mau ketinggalan.

Baca juga: Tanpa Gembar-gembor, Wina Jadi Kota Terbaik untuk Tinggal

Menjadi satu-satunya perwakilan negara di antara perusahaan-perusahan kopi besar, Indonesia menawarkan sederet varian kopi dari delapan daerah: Aceh, Bali, Ijen, Toraja, Manggarai, Trawas, Garut, dan Papua.

Keanekaragaman kopi Indonesia memang tak asing lagi, namun Austria kini menjadi target pasar baru bagi penyebaran produk-produk kopi asal Indonesia.

Baca juga: Kopi Bali dan Papua Curi Perhatian di Wina

Perlahan-lahan Indonesia meningkatkan ekspor kopi ke Austria dengan mempromosikan komoditas kopi melalui Vienna Coffee Festival.

Vienna Coffee Festival berlangsung 11-13 Januari 2019. Festival kopi ini menjadi ajang bagi perusahaan, kedai kopi, dan negara pengusaha kopi untuk mempromosikan keunggulan produk masing-masing. Indonesia pun tak mau ketinggalan.AWIS MRANANI Vienna Coffee Festival berlangsung 11-13 Januari 2019. Festival kopi ini menjadi ajang bagi perusahaan, kedai kopi, dan negara pengusaha kopi untuk mempromosikan keunggulan produk masing-masing. Indonesia pun tak mau ketinggalan.
“Kopi kita memiliki potensi yang sangat besar di Eropa, seperti yang kita ketahui mereka memiliki tradisi minum kopi, dan mereka mempunyai segmen pasar yang sangat besar,” kata Duta Besar Indonesia untuk Austria, Darmansyah Djumala.

“Kita juga harus mengetahui selera pasar. Mereka ini lebih banyak menginginkan kopi yang dari jenis arabika. Mungkin ini ide yang bagus untuk para pedagang kopi kita bahwa mereka lebih suka kopi arabika," tambahnya.

Melalui Vienna Coffee Festival, Indonesia berhasil meningkatkan jumlah ekspor kopi ke Austria. Pada tahun 2017 pertama kalinya Indonesia ikut serta, ekspor kopi Indonesia ke Austria mencapai 1.200 ton, lebih tinggi 44 persen dari tahun 2016.

Antrean panjang terlihat di depan stan Indonesia. Banyak pengunjung ingin mencari tahu lebih banyak soal produk dari tanah air yang begitu beragam. Mayoritas dari mereka tentunya merupakan warga lokal Austria.

Vienna Coffee Festival berlangsung 11-13 Januari 2019. Festival kopi ini menjadi ajang bagi perusahaan, kedai kopi, dan negara pengusaha kopi untuk mempromosikan keunggulan produk masing-masing. Indonesia pun tak mau ketinggalan.AWIS MRANANI Vienna Coffee Festival berlangsung 11-13 Januari 2019. Festival kopi ini menjadi ajang bagi perusahaan, kedai kopi, dan negara pengusaha kopi untuk mempromosikan keunggulan produk masing-masing. Indonesia pun tak mau ketinggalan.
“Saya pikir kopi Indonesia bisa disetarakan dengan kopi-kopi yang pernah saya coba di Eropa, dan Amerika Serikat. Sangat nikmat,” ujar Derek Gonzales, pengunjung lokal.

"Saya sudah membaca sedikit, kopi Indonesia yang ramah lingkungan. Saya pikir konsumen di Eropa sangat mementingkan faktor tersebut. Mereka melihat apa yang ada di dalam sebuah produk. Konsumen Eropa sangat menentang GMO (rekayasa genetika pada makanan). Mereka mengedepankan produk yang ramah lingkungan, dan terbarukan," sambungnya.

Kopi Indonesia tak hanya memikat konsumen, tetapi juga pengusaha. Perwakilan dari Pelage Coffee Bali adalah pekerja swasta Austria yang keluarganya memiliki perkebunan kopi di Bali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com