Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata Cap Cai Tidak Dikenal di China

Kompas.com - 17/01/2019, 07:03 WIB
Vitorio Mantalean,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Popularitas cap cai di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, tak perlu diragukan lagi. Cap cai selalu lekat di benak sebagai aneka sayur yang berkuah dengan cita rasa gurih.

Meskipun kondang di Indonesia, tetapi hidangan asal China ini justru tidak dikenal di negerinya sendiri. Bagaimana bisa?

Hal ini ternyata berkaitan dengan asal-usul cap cai itu sendiri. Dulu, cap cai sesungguhnya merupakan upaya spekulatif koki istana memasak sisa-sisa sayuran.

“Di zaman dinasti, raja tidak mau makan makanan sisa,” ujar pakar kuliner peranakan Tionghoa, Aji Bromokusumo kepada KompasTravel Rabu (16/1/2019).

Akhirnya, daripada membuang banyak bahan sayur yang tidak habis, koki istana berinisiatif mencampurkan aneka macam sayuran tersebut menjadi masakan baru.

Lambat-laun, cap cai pun dipandang sebagai makanan murahan. Karena dibuat dari bahan-bahan sisa, cap cai tidak dianggap sebagai "masakan".

Lalu, bagaimana orang-orang Indonesia bisa mengenal cap cai?

Kuliner cap cai.Shutterstock Kuliner cap cai.
Kemungkinan besar, cap cai dibawa dari daerah Fujian, wilayah menetapnya orang-orang Hokkian. Dalam perkembangannya, orang-orang Hokkian inilah yang dominan secara jumlah dari etnis Tionghoa di Indonesia.

Menurut Aji, para imigran Tionghoa yang tiba di Indonesia turut memasak cap cai karena negeri ini kaya akan aneka jenis sayur-mayur. Di sisi lain, pangan daging tidak begitu terjangkau.

Tak heran bila cap cai yang berbasis sayuran dan mudah dibuat menjadi andalan dalam kondisi tersebut.

Hal ini pula yang membuat cap cai tidak punya pakem khusus menyangkut jenis sayur-mayur yang terkandung di dalamnya.

“Bebas. Terserah mau isinya apa, campurkan semuanya, sah,” tegas Aji.

Asal-muasal ini sekaligus mematahkan anggapan bahwa istilah “cap cai” bermakna “sepuluh macam sayuran” (cap: sepuluh; cai: sayuran). Aji menyimpulkan, anggapan ini kemungkinan besar salah kaprah.

Kesimpulan itu dapat diselidiki dari asal-usul kata pembentuk “cap cai”. Istilah “cap cai” dibentuk oleh kata “za” yang berarti campuran dan “cai” yang berarti sayuran, dalam bahasa Mandarin.

Dalam dialek Hokkian, “campuran” disebut sebagai “cap”. Kata itu punya kesamaan lafal dengan “cap” yang berarti sepuluh, tetapi berlainan versi huruf kanjinya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com