JAKARTA, KOMPAS.com - Bayangkan jika saat ini Anda memiliki lisensi diving atau menyelam. Anda dapat menyusuri dunia bawah laut Alor yang mempesona dengan berbagai spesies ikan langkanya dengan karang dan tumbuhan laut yang indah.
Kemudian Anda juga dapat merasakan sensasi menyelam bersama hiu paus di Desa Batu Barani Gorontalo atau di daerah Talisayan, Berau, Kalimantan Timur yang akan jadi pengalaman langka dan patut untuk diabadikan.
Belum lagi keindahan bawah laut Raja Ampat yang telah tersohor hingga mancanegara dan masih banyak lokasi lain di Indonesia yang cocok dijadikan sebagai spot menyelam.
Namun sebenarnya berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh lisensi menyelam tersebut?
Kemudian ada juga Scuba School International (SSI). Awalnya SSI didirikan di California tetapi pusat pelatihannya ada di berbagai negara termasuk Indonesia.
Lalu yang cukup populer adalah lisensi dari Professional Association of Diving Instruktur (PADI). Asosiasi menyelam yang berkantor pusat di California, Amerika Serikat ini memiliki jenjang sertifikasi open water diver, adventure diver, advanced open water diver, rescue diver, hingga master diver.
Open Water Scuba Instructor PADI Bhakti Suhendarwan mengatakan, dengan lisensi open water diver Anda sudah dapat menikmati keindahan dunia bawah laut Indonesia dengan kedalaman maksimal 18 meter.
Sertifikasi dapat dilakukan di dive center atau dari instruktur freelance.
"Kalau di dive center net biaya biasanya sekitar Rp 7 juta. Kalau freelance sekitar RP 5 jutaan," ujarnya.
Meski demikian, Ia menyarankan sertifikasi dilakukan di dive center. Biasanya mereka sudah memiliki kolam renang untuk latihan para calon penyelam sehingga sudah tak perlu memikirkan biaya sewa kolam lagi. Namun mengikuti sertifikasi dari instruktur freelance terpercaya juga tak jadi soal.
"Kalau di Jakarta bisa (mengikuti sertifikasi) di dive center di sekitar Jakarta seperti Buble, Sea Pearl, Master Selam atau instruktur freelance terpercaya," lanjutnya.