Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Festival di NTT untuk Menarik Wisatawan

Kompas.com - 17/01/2019, 09:10 WIB
Markus Makur,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

BAJAWA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur bekerja ekstra keras untuk memikat wisatawan asing dan Nusantara menikmati keindahan alam dan budaya NTT.

Upaya-upaya untuk mempromosikan keunikan alam, kampung tradisional, budaya, kain tenun NTT serta tari-tarian dan lain sebagainya sudah dilakukan oleh berbagai pihak, baik pihak swasta maupun pemerintah.

Sejalan dengan perencanan arah pembangunan yang memprioritaskan Provinsi NTT menjadi provinsi pariwisata dalam lima tahun kedepan maka 23 kabupaten dan kota di NTT harus gencar menata dan mendata obyek-obyek wisata untuk memikat wisatawan.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wagub NTT Josef Adrianus Nai Soi siap membawa NTT ke arah perubahan melalui pengembangan pariwisata yang mampu meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.

Warga Kampung Adat Bena, Ngada, Flores, NTT, bermain musik tradisional yang biasa dimainkan dalam rangka upacara adat pembangunan rumah baru, Selasa (15/6/2011). Kampung berusia sekitar 1.200 tahun ini kental dengan arsitektur kuno dan budaya megalitik.KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Warga Kampung Adat Bena, Ngada, Flores, NTT, bermain musik tradisional yang biasa dimainkan dalam rangka upacara adat pembangunan rumah baru, Selasa (15/6/2011). Kampung berusia sekitar 1.200 tahun ini kental dengan arsitektur kuno dan budaya megalitik.
Jika masyarakat sudah memiliki pendapatan ekonomi keluarga yang tinggi maka masyarakat itu sejahtera. Salah satu daya dorong untuk menyejahterakan rakyat NTT adalah sektor pariwisata.

Pengembangan pariwisata berbasis masyarakat akan diikuti oleh berbagai sektor lain, seperti sektor pertanian, perdagangan dan lain sebagainya. Hasil-hasil pertanian, seperti sayur-sayuran untuk kebutuhan wisatawan asing dan Nusantara harus bersumber dari alam NTT.

Saat ini Gubernur NTT sudah mencanangkan rumah penduduk dijadikan homestay layak huni dengan toilet yang bersih. Selain itu, gubernur juga menginstruksikan kepada bupati di 23 kabupaten untuk mempersiapkan lima festival khas daerah masing-masing setiap tahun.

Hal ini dijelaskan Wagub NTT Josef Adrianus Nai Soi saat membuka pesta Reba adat masyarakat Langa, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada, Flores, Selasa (15/1/2019).

Permainan tradisional rangkuk alu di Desa Adat Melo, Liang Ndara, Manggarai Barat, Pulau Flores, NTT, Rabu (29/11/2018). KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Permainan tradisional rangkuk alu di Desa Adat Melo, Liang Ndara, Manggarai Barat, Pulau Flores, NTT, Rabu (29/11/2018).
Wagub asal Kampung Langa ini menjelaskan, masyarakat NTT harus mulai menata rumah layak huni bagi wisatawan dengan toilet yang bersih. Uang dari wisatawan harus langsung diterima masyarakat NTT.

Untuk itu, masyarakat menyiapkan kamar yang standar agar wisatawan langsung menginap di rumah warga. Ini juga sekaligus wisatawan belajar tentang kehidupan masyarakat NTT.

“Selama ini segelintir orang yang menikmati kue pariwisata Nusa Tengara Timur. Ini yang harus ditata kembali. Pemerintah mengharapkan masyarakat seluruh Nusa Tenggara Timur mendapatkan keuntungan dari pariwisata yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Nusa Tenggara Timur menjadi destinasi unggulan wisatawan asing dan nusantara karena keunikan-alam dan budaya Nusa Tenggara Timur yang berbeda dengan daerah lain di Indonesia,” katanya. 

Pemenang Pegipegi Yuk! Jelajah Indonesiamu saat mengunjungi sarang komodo, di Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat (30/11/2018).KOMPAS.com/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Pemenang Pegipegi Yuk! Jelajah Indonesiamu saat mengunjungi sarang komodo, di Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat (30/11/2018).
Wagub Nai Soi menjelaskan, ada tujuh festival di NTT yang sudah dikenal luas di luar negeri. Dari ujung barat Pulau Flores sampai di Pulau Lembata memiliki kekhasan masing-masing. Ketujuh festival ini sudah didata. Ketujuh festival ini sudah dilaksanakan atas inisiatif pemerintah setempat.

Ketujuh festival yang sedang gencar dipromosikan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Festival Menangkap Paus Secara Tradisional

Festival ini dilakukan masyarakat Lamalera di Kabupaten Lembata. Tradisi ini sudah dikenal luas oleh dunia internasional. Pemprov NTT akan menjadikan tradisi menangkap paus dengan alat tangkap tradisional menjadi ajang festival tahunan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com