Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/01/2019, 11:03 WIB
Silvita Agmasari,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Restoran cepat saji KFC meluncurkan kampanye #BudayaBerberes sejak Februari 2018 dan masih terus berjalan sampai saat ini.

Kampanye membuang sendiri sampah bekas makanan ke tempat yang disediakan dari KFC ini ternyata menuai pro dan kontra di kalangan netizen media sosial.

"Warteg aja 10 ribu komplit ga perlu ngembaliin piring ke ibunya masa di KFC beres beres," kata salah satu netizen di Facebook, Hassan Rizky.

 

Ada juga netizen di Twitter Fikri Ttaufan yang menuliskan, "Udah KFC hengkang aja ke negara maju... @KFCINDONESIA, jangan pakai dalih budaya buat peningkatan Omset, you serves we pay!" komentar tersebut lantas disukai 84 orang.

"Kebanyakan orang makan diluar itu karena males masak dan beberes dirumah. Terus yg pekerjaannya staf bersih'' buat apa? Mau diPHK secara lembut," tulis netizen Apris Santos.

Komentar kontra akan #BudayaBerberes KFC kebanyakan berasal dari media sosial Facebook dan Twitter.

Meski begitu lebih banyak netizen yang mendukung kampanye berberes sampah makanan sendiri.

"Terima kasih KFC untuk mengingatkan kembali. Karena budaya beberes setelah makan walaupun sudah berlaku di IKEA cafe dan beberapa foodcourt di Indonesia dengan cara menaruh signboard or tentcard ternyata masih banyak pemalas dengan meninggalkan meja bekas makan joroknya luar biasa (kebayang rumahnya pasti jorok bgt). Dan tidak heran kalau di Jepang dan negara2 lain tourist Indonesia dicap sebagai tourist paling jorok," tulis salah satu netizen, Gabriella.

Netizen Ahmad Mmuhajid mengatakan inti dari #BudayaBerberes bukan bermasalah pada staf KFC. 

"Bukan masalah tentang pekerjaan staf atau karyawan bersih-bersih nya, tapi budayanya. Alangkah baiknya kalo kita ikut membantu memudahkan," tulis Ahmad.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Umbul Sigedang-Kapilaler, Satu Lagi Pemandian dengan Air Sebening Kaca di Klaten

Umbul Sigedang-Kapilaler, Satu Lagi Pemandian dengan Air Sebening Kaca di Klaten

Jalan Jalan
Taman Nasional Terindah Ketiga di Dunia, Ternyata dari Indonesia

Taman Nasional Terindah Ketiga di Dunia, Ternyata dari Indonesia

Travel Update
Tiket Kereta Diskon 25 Persen di #DiIndonesiaAja Travel Fair, Yogyakarta Jadi Favorit

Tiket Kereta Diskon 25 Persen di #DiIndonesiaAja Travel Fair, Yogyakarta Jadi Favorit

Travel Update
6 Tips Berkunjung ke Pantai Klotok Wonogiri, Datang Pagi

6 Tips Berkunjung ke Pantai Klotok Wonogiri, Datang Pagi

Travel Tips
Liburan Sekeluarga Keliling Singapura, Kini Bisa Naik Transportasi Privat

Liburan Sekeluarga Keliling Singapura, Kini Bisa Naik Transportasi Privat

Travel Update
9 Tempat Wisata di PIK 2 buat Liburan Akhir Tahun 

9 Tempat Wisata di PIK 2 buat Liburan Akhir Tahun 

Jalan Jalan
4 Tips Berburu Promo di #DiIndonesia Aja Travel Fair 2023, Jangan Buru-buru

4 Tips Berburu Promo di #DiIndonesia Aja Travel Fair 2023, Jangan Buru-buru

Travel Tips
AirAsia Tunda Pindah Penerbangan Domestik ke Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta

AirAsia Tunda Pindah Penerbangan Domestik ke Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta

Travel Update
Promo Tiket Pesawat #DiIndonesiaAja Travel Fair 2023, ke Bali Rp 700.000an

Promo Tiket Pesawat #DiIndonesiaAja Travel Fair 2023, ke Bali Rp 700.000an

Travel Update
Harga Glamping Merbabu Park Semarang dan Fasilitasnya

Harga Glamping Merbabu Park Semarang dan Fasilitasnya

Jalan Jalan
Mulai 1 Desember, Masuk Malaysia Wajib Isi Digital Arrival Card

Mulai 1 Desember, Masuk Malaysia Wajib Isi Digital Arrival Card

Travel Update
Aneka Paket Wisata #DiIndonesiaAja Travel Fair 2023, Banda Neira Rp 2,4 Jutaan

Aneka Paket Wisata #DiIndonesiaAja Travel Fair 2023, Banda Neira Rp 2,4 Jutaan

Travel Update
Turis Malaysia Paling Banyak ke Sulawesi Selatan pada Oktober 2023

Turis Malaysia Paling Banyak ke Sulawesi Selatan pada Oktober 2023

Travel Update
6 Aktivitas Wisata di Merbabu Park Semarang, Bisa Glamping

6 Aktivitas Wisata di Merbabu Park Semarang, Bisa Glamping

Hotel Story
Batik Air Terbang Lagi dari Jakarta ke Banyuwangi, Tarif Rp 1,2 Jutaan

Batik Air Terbang Lagi dari Jakarta ke Banyuwangi, Tarif Rp 1,2 Jutaan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com