JAKARTA, KOMPAS.com — Restoran cepat saji KFC meluncurkan kampanye #BudayaBerberes sejak Februari 2018 dan masih terus berjalan sampai saat ini.
Kampanye membuang sendiri sampah bekas makanan ke tempat yang disediakan dari KFC ini ternyata menuai pro dan kontra di kalangan netizen media sosial.
"Warteg aja 10 ribu komplit ga perlu ngembaliin piring ke ibunya masa di KFC beres beres," kata salah satu netizen di Facebook, Hassan Rizky.
Ada juga netizen di Twitter Fikri Ttaufan yang menuliskan, "Udah KFC hengkang aja ke negara maju... @KFCINDONESIA, jangan pakai dalih budaya buat peningkatan Omset, you serves we pay!" komentar tersebut lantas disukai 84 orang.
Udah.. KFC hengkang aja ke negara maju... @KFCINDONESIA , jangan pakai dalih budaya buat peningkatan Omset, you serves we pay!
— fikri taufan (@taufan_md) January 15, 2019
"Kebanyakan orang makan diluar itu karena males masak dan beberes dirumah. Terus yg pekerjaannya staf bersih'' buat apa? Mau diPHK secara lembut," tulis netizen Apris Santos.
Kebanyakan orang makan diluar itu karena males masak dan beberes dirumah.
— Apri Santos (@apri_weah) January 16, 2019
Komentar kontra akan #BudayaBerberes KFC kebanyakan berasal dari media sosial Facebook dan Twitter.
Meski begitu lebih banyak netizen yang mendukung kampanye berberes sampah makanan sendiri.
"Terima kasih KFC untuk mengingatkan kembali. Karena budaya beberes setelah makan walaupun sudah berlaku di IKEA cafe dan beberapa foodcourt di Indonesia dengan cara menaruh signboard or tentcard ternyata masih banyak pemalas dengan meninggalkan meja bekas makan joroknya luar biasa (kebayang rumahnya pasti jorok bgt). Dan tidak heran kalau di Jepang dan negara2 lain tourist Indonesia dicap sebagai tourist paling jorok," tulis salah satu netizen, Gabriella.
Netizen Ahmad Mmuhajid mengatakan inti dari #BudayaBerberes bukan bermasalah pada staf KFC.
"Bukan masalah tentang pekerjaan staf atau karyawan bersih-bersih nya, tapi budayanya. Alangkah baiknya kalo kita ikut membantu memudahkan," tulis Ahmad.
bukan masalah tentang pekerjaan staf atau karyawan bersih-bersih nya, tapi budaya nya. Alangkah baiknya kalo kita ikut membantu memudahkan.
— Ahmad Mujahid (@ahmadmujahid_) January 16, 2019
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.