“Saya membagi waktu dengan berbagai kesibukan di kantor untuk memberikan dorongan kepada masyarakat di kawasan Kolang mengembalikan dan membangkitkan makanan khas orang Kolang yang bernilai tinggi. Kini saatnya, masyarakat dan generasi milenial mengubah pola piker untuk mengembangkan makanan lokal yang memiliki nilai jual. Peluang sangat bagus dengan memasarkannya di Kota Labuan Bajo. Labuan Bajo sudah ditetapkan menjadi salah satu Badan Otorita Pariwisata (BOP) di Flores,” katanya.
Kurniawan memaparkan, menikmati kukih sobol, kue tart khas Kolang di Kampung Tado sangat unik. Selain bentuk dan proses pembuatannya juga bahan-bahannya sangat alamiah. Tidak dicampur dengan bahan pengawet.
Untuk itu datanglah di Kampung Lembah Tado, bagian Utara dari Manggarai Barat. Tidak lengkap rasanya apabila belum mencicipi makanan khas daerah setempat saat berwisata di Flores Barat.
“Salah satu makanan khas Kolang adalah kukih sobol buatan Mama Yustina Nuet yang terus tekun mengembangkan dan mempertahankan makanan lokal khas orang Kolang,” katanya.
Kurniawan melanjutkan, dirinya didampingi Elenterius Riki Hermanto, Kamis (17/1/2019) menyambangi tempat pembuatan kukih sobol Mama Yustina di kampung tersebut.
Elentrius Riki Hermanto, anak kandung Mama Yustina menjelaskan kukih sobol mirip dengan kue tart di zaman milenial. Kukih sobol terbuat dari dari gaplek ubi kayu yang disebut kuil dalam bahasa Kolang. Lalu kuil ini ditumbuk menjadi tepung kuil.