Pastor Paroki Santo Mikael Noa, Romo Martinus Tolen kepada KOMPAS.com, September 2018 lalu menjelaskan, peresmian dan pemberkatan gedung Gereja Katolik Santo Mikael Noa dilaksanakan oleh Administrator Apostolik sekaligus Uskup Denpasar, Mgr. Silvester San dan dihadiri oleh Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch Dulla bersama dengan pejabat Pemda Kabupaten Manggarai Barat.
Sebelum pemberkatan dan peresmian gedung Gereja Katolik Santo Mikael Noa, lanjut, Tolen, terlebih dahulu dilaksanakan berbagai ritual adat yang sesuai dengan adat istiadat setempat.
Berbagai ritual adat dilakukan oleh tua-tua adat di kawasan Kempo. Ritual adat itu juga melibatkan warga muslim yang memiliki adat istiadat yang sama.
Berbagai ritual adat dilaksanakan bersama dengan tua adat muslim di kawasan Kempo karena antara umat Katolik dan Muslim memiliki satu keturunan. Acara ritual adat juga melibatkan Majelis Ulama Indonesia Kecamatan Mbeliling.
Begitupun sebaliknya, jika ada kegiatan keagamaan umat muslim melibatkan umat Katolik dalam ritual adat dan kegiatan-kegiatan lainnya. Ini merupakan warisan budaya untuk persaudaraan dan kekeluargaan.
“Saya sebagai Pastor Paroki, Kepala Gereja Santo Mikael Noa selalu melibatkan tua-tua adat setempat untuk melaksanakan ritual adat yang sesuai dengan kegiatan-kegiatan keagamaan Gereja Katolik. Ada ritual adat Osong Ronda, nyanyian untuk menjemput tamu khusus, pementasan tarian Caci atau Sasi khas Manggarai Barat. Ini bagian dari keterlibatan Gereja Katolik untuk mempromosikan pariwisata budaya di Manggarai Barat,” jelasnya.
Tolen menjelaskan, Kawasan Kecamatan Mbeliling sudah terkenal di mata internasional dengan kekhasan budaya serta air terjun Cunca Wulang, kuliner-kuliner khas orang Kempo serta berbagai atraksi budaya.
Banyak wisatawan mancanegara dan Nusantara mengunjungi perkampungan adat di Kecamatan Mbeliling. Untuk itu Gereja Katolik terlibat untuk mempromosikan pariwisata di Manggarai Barat.
Tolen menjelaskan, geliat pariwisata di Manggarai Barat terus berkembang dengan kunjungan wisatawan asing dan Nusantara di berbagai obyek wisata. Untuk wisatawan disambut dengan ritual-ritual adat dan atraksi budaya.
Gereja Katolik juga terlibat dalam mempromosikan kekhasan budaya lokal setempat untuk diketahui oleh wisatawan dengan keramahtamahannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.