Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peningkatan Wisatawan ke TN Komodo Disebut Berdampak ke Ekonomi Daerah

Kompas.com - 25/01/2019, 07:01 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebut peningkatan kunjungan wisatawan ke Taman Nasional Komodo berdampak kepada pertumbuhan ekonomi di Nusa Tenggara Timur khususnya Kabupaten Manggarai Barat.

Hal itu didasari dengan tur operator, keterlibatan pemandu wisata dari masyarakat setempat, dan dibukanya empat hotel berbintang.

"Rantai ekonomi berdampak pada penghidupan masyarakat pelaku wisata antara lain: tour operator yang mengoperasikan 157 kapal wisata, keterlibatan 94 guide dari masyarakat lokal, tingkat hunian 1.136 kamar hotel, lahirnya 4 hotel berbintang," kata Kepala Humas KLHK, Djati Witjaksono dalam siaran pers, Kamis (24/1).

Menurutnya, tren kunjungan wisatawan ke Taman Nasional Komodo terus meningkat. Adapun kunjungan wisatawan ke Taman Nasional Komodo tahun 2014 sebanyak 80.626 orang, 2015 sebanyak 95.410 orang, tahun 2016 sebanyak 107.711, tahun 2017 sebanyak 125.069 orang, dan tahun 2018 sebanyak 159.217 orang.

Para pemenang Pegipegi Yuk! Jelajah Indonesiamu saat snorkeling di kawasan Manjerite, Taman Nasional Komodo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Jumat (30/11/2018).KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Para pemenang Pegipegi Yuk! Jelajah Indonesiamu saat snorkeling di kawasan Manjerite, Taman Nasional Komodo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Jumat (30/11/2018).

"Rantai ekonomi tersebut berpengaruh pada penghidupan 4.556 jiwa masyarakat yang tersebar di Desa Komodo (1.725 jiwa), Desa Papagaran (1.252 jiwa), dan Desa Pasir Panjang (1.579 jiwa), khususnya masyarakat dari Desa Komodo yang sebagian besar terlibat dalam kegiatan wisata," ujar Djati.

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari pungutan tiket masuk wisatawan juga meningkat. Untuk tahun 2014 sebesar Rp 5,4 miliar, tahun 2015 sebesar Rp 19,20 miliar, tahun 2016 sebesar Rp 22,80 miliar, tahun 2017 sebesar Rp 29,10 miliar, dan tahun 2018 sebesar Rp 33,16 miliar.

"Selain komodo sebagai salah satu daya tarik pengunjung yang sebagian besar merupakan wisatawan mancanegara, saat ini terdapat 42 dive and snorkeling spot yang juga menjadi daya tarik kunjungan," imbuh Djati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com