10. Danding Ong Wae. Tarian ini meminta pemimpin memperhatikan segala keperluan yang dibutuhkan rakyat, baik bidang pertanian, infrastrukur jalan, kesehatan dan pendidikan. Seorang pemimpin harus benar-benar bekerja keras memperhatikan rakyatnya yang tersebar di seluruh negeri.
11. Danding Sakil Danding Ghami yakni tarian danding sebagai tanda menutup rangkaian kegiatan dan semua penari berlahan-lahan pulang.
"Tarian danding dilakukan dengan berdiri. Semua penari menggerakkan seluruh tubuh seirama dengan entakkan kaki secara berdiri sambil memegang tongkat serta kaum perempuan dengan mbere di pinggang. Kaki kiri dan kanan harus seirama dari semua penari. Searah dengan jarum jam saat menari danding. Ini juga menandakan tentang kehidupan yang harus berjalan lurus ke depan. Tidak lagi mundur ke belakang,” katanya.
Selain tarian danding, lanjut Lalung, ada juga rangkai tarian Mbata. Ini merupakan tarian dengan duduk melingkar berbentuk bulat. Mbata merupakan tarian adat dengan nyanyian-nyanyian tanpa gerak tubuh. Semua penari hanya melantunkan lagu-lagu adat setempat.
Ada delapan Mbata yang dimiliki Sanggar Seni Rombeng Rajong, diantaranya:
1. Mbata Mai Pingga rame-dengar keramaian. Mbata ini mengundang seluruh masyarakat untuk hadir dalam keramaian adat yang diselenggarakan oleh warga kampung maupun dalam berbagai pentas budaya setempat.