Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hobi Makan Banyuwangi, Referensi Kuliner di Banyuwangi

Kompas.com - 25/01/2019, 14:31 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kuliner sudah menjadi bagian dari wisata dan perjalanan wisata kurang sempurna jika tidak menikmati kuliner setempat.

Nah untuk anda yang sedang berwisata ke Banyuwangi dan bingung mau menikmati kuliner di kabupaten paling timur Pulau Jawa ini, bisa langsung meluncur ke akun instagram @hobimakan.banyuwangi atau berselancar di website hobimakanbanyuwangi.com.

Akun yang didirikan Andreas Dwi Setiawan (31) sejak 1 Januari 2017 tersebut menjadi referensi kuliner Banyuwangi. Andreas mengelola akun tersebut dengan rekan-rekannya.

Baca juga: Kuliner Pilihan di Jalur Mudik Trans Jawa, Pasuruan, Malang, hingga Banyuwangi

 

Kepada Kompas.com, Selasa (22/1/2019), Andreas menjelaskan awalnya dia iseng memotret makanan lalu di-upload di akun instagram pribadinya. Ternyata,banyak yang merespon dengan tanya beli dimana dan harganya berapa.

"Saya bukan asli Banyuwangi dan baru beberapa tahun tinggal disini. Jadi banyaknya jajan dan makan di warung atau kedai. Akhirnya per 1 Januari 2017 saya membuat akun hobi makan Banyuwangi. Harapannya jadi referensi makan buat pendatang seperti saya. Dan kuliner yang diposting hanya dua rasanya, enak dan enak banget," kata Andreas.

Salah satu posting @hobimakan.banyuwangi tentanng Mbah Juanik pada 12 Desember 2018 yang menjadi tiga besar makanan terpopuler di Banyuwangi pada tahun 2018. KOMPAS.com/IRA RACHMAWATI Salah satu posting @hobimakan.banyuwangi tentanng Mbah Juanik pada 12 Desember 2018 yang menjadi tiga besar makanan terpopuler di Banyuwangi pada tahun 2018.
Ia juga mengakui saat pertama kali datang ke Banyuwangi, dia mencari referensi makanan melalui media sosial. Saat mencoba makananan, Andreas juga mengajak beberapa rekannya sehingga pendapat terkait rasa berasal dari beberapa orang.

"Kalau admin dan motret masih tunggal. Sementara tim bagian icip-cip dan membuat website," katanya. Saat ini, tidak sedikit pengikut akunnya yang memberikan informasi makan di Banyuwangi untuk diulas.

Baca juga: Banyuwangi Siap Bidik Turis Timur Tengah

Hingga 22 Januari 2019, pengikut (folower) akun instagram @hobimakan.banyuwangi mencapai hampir 19.000 pengikut.

Saat memasuki tahun baru 2019, Andreas dan rekan-rekannya juga membuat infografik @hobimakan.banyuwangi selama tahun 2018.

Tercatat sepanjang tahun 2018, Andreas mengunggah 613 postingan, dan 571 ulasan makanan di Banyuwangi dengan total komentar sebanyak 8.711 dan likes sebanyak 176.866.

Jumlah pengikut terbanyak berdasarkan jenis kelamin adalah perempuan sebanyak 66 persen, sedangkan follower terbanyak berasal dari Kota Banyuwangi.

Sepanjang tahun 2018, akun @hobimakan.banyuwangi me-review 500 lebih kuliner di Banyuwangi, Jawa Timur.KOMPAS.com/IRA RACHMAWATI Sepanjang tahun 2018, akun @hobimakan.banyuwangi me-review 500 lebih kuliner di Banyuwangi, Jawa Timur.
"Sementara untuk website Hobi Makan Banyuwangi banyak diakses dari luar kota. Terbanyak Surabaya, Jember, Jakarta. Bahkan Makasar, Semarang dan Medan juga masuk urutan 10 kota yang mengakses website hobi makan banyuwangi," kata Andreas.

Selain itu, Hobi Makan Banyuwangi juga merilis 3 kuliner terpopuler pada tahun 2018, 3 kuliner yang paling banyak di-save, 3 kuliner yang paling banyak dilihat, 3 kuliner yang paling banyak di-share, serta top online untuk jenis makanan, snack dan minuman.

"Tiga makanan terpopuler di tahun 2018 adalah Mie singomayan, Lacosta Cafe dan Jajanan Mbah Juanik. Kami ikut bahagia jika makanan yang kami review ikut laris, seperti mbah Juanik yang sudah 40 tahun berjualan jajanan tradisional. Itu pun ketemunya tidak sengaja," katanya.

Andreas mengaku sengaja membuka "daleman" Hobi Makan Banyuwangi sebagai bentuk apresiasi dan kontribusi pada dunia kuliner di Banyuwangi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com