Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jatim Meluncurkan 367 Agenda Wisata Tahun 2019

Kompas.com - 27/01/2019, 08:07 WIB
I Made Asdhiana

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Mengandalkan wisata alam, wisata budaya, dan wisata buatan, Provinsi Jawa Timur meluncurkan Kalender Wisata 2019 di Gedung Graha Wisata, Surabaya, Selasa (22/1/2019).

Peluncuran Kalender Wisata Jawa Timur Jatim 2019 dilakukan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, Sinarto yang dihadiri oleh para pelaku pariwisata di Jawa Timur.

Kalender Wisata Jawa Timur 2019 memuat 367 agenda budaya dan wisata yang diselenggarakan oleh 38 kabupaten/kota di Jawa Timur selama satu tahun.

Baca juga: Mengejar Pesona Sunrise Gunung Bromo dari Bukit Mentigen

Dari 367 agenda tersebut, terdapat tujuh agenda wisata yang masuk Kalender Wisata Nasional yang dipilih oleh Tim Kurator Kementerian Pariwisata.

Sejumlah jasa sewa kuda berada di lautan pasir Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (8/11/2018). Lautan pasir seluas 5,920 hektar (sekitar 10 km persegi) membentang mengelilingi Gunung Bromo, Gunung Batok , Gunung Widodaren, Gunung Kursi dan Gunung Watangan, berada pada ketinggian 2100 m dpl tersebut merupkan salah satu tempat wisata yang digemari wisatawan dari luarkota maupun mancanegara.ANTARA FOTO/OKY LUKMANSYAH Sejumlah jasa sewa kuda berada di lautan pasir Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (8/11/2018). Lautan pasir seluas 5,920 hektar (sekitar 10 km persegi) membentang mengelilingi Gunung Bromo, Gunung Batok , Gunung Widodaren, Gunung Kursi dan Gunung Watangan, berada pada ketinggian 2100 m dpl tersebut merupkan salah satu tempat wisata yang digemari wisatawan dari luarkota maupun mancanegara.
Ketujuh agenda wisata tersebut adalah: Majapahit International Travel Fair (2-5 Mei 2019 di Surabaya), Yadnya Kasada dan Eksotika Bromo (13-17 Juli 2019 di kawasan Gunung Bromo), Jember Fashion Carnival (30 Juli-4 Agustus 2019 di Alun alun Jember), Malang Flower Festival (15 September 2019 di Malang).

Baca juga: Menpar: Jember Fashion Carnaval Berkelas Dunia

Berikutnya, International Tour de Banyuwangi Ijen (23-26 September 2019 di Kawasan Gunung Ijen-Banyuwangi), Banyuwangi Ethno Carnival (28 Juli 2019 di Taman Blambangan, Banyuwangi), dan Festival Gadrung Sewu (12 Oktober 2019 di Pantai Boom, Banyuwangi).

Menurut Sinarto, Jawa Timur juga memiliki berbagai keragaman agenda budaya dan wisata, antara lain: olahraga, carnaval, upacara adat, pergelaran kesenian dan budaya, peringatan keagamaan, pameran, dan kuliner.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, Sinarto saat meluncurkan Kalender Wisata Jatim 2019 di Gedung Graha Wisata, Surabaya, Selasa (22/1/2019).KOMPAS.com/I MADE ASDHIANA Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, Sinarto saat meluncurkan Kalender Wisata Jatim 2019 di Gedung Graha Wisata, Surabaya, Selasa (22/1/2019).
Dia memaparkan, Jatim memiliki beragam potensi wisata yang terdiri dari wisata alam, wisata budaya dan wisata buatan.

"Daya tarik wisata alam, Jatim memiliki Gunung Bromo, Kawah Ijen, Pantai Klayar di Pacitan, Tumpak Sewu di Lumajang, Pantai Tiga Warna di Malang dan Gililabak di Sumenep," katanya.

Baca juga: Berkunjung ke Kota Reog, Yuk Nikmati Wisata Petik Jeruk

Untuk wisata budaya, lanjut Sinarto, Jatim memiliki Candi Bajang Ratu Mojokerto, Candi Penataran Blitar, Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Makam Sunan Bonang Tuban, Masjid Cheng Ho Pasuruan dan Candi Tikus Mojokerto.

Sejumlah wisatawan saat melintas di jembatan kaca yang menghubungkan Kampung Warna - warni dan Kampung Tridi di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (10/10/2017)KOMPAS.com/ANDI HARTIK Sejumlah wisatawan saat melintas di jembatan kaca yang menghubungkan Kampung Warna - warni dan Kampung Tridi di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (10/10/2017)
Untuk wisata buatan, Jatim memiliki Jatim Park 3 Kota Batu, Kampung Warna Warni Kota Malang, Museum Angkut Kota Batu, Taman Safari Indonesia 2 Pasuruan, Desa Wisata Pujon Kidul Kabupaten Malang, dan wisata bahari Lamongan.

Berdasarkan data, tahun 2018 Jawa Timur dikunjungi 830.968 wisatawan mancanegara (wisman). Angka ini melampaui target 630.968 orang.

Baca juga: Sate Gebug di Kota Malang, Kuliner Legendaris Sejak Tahun 1920

Wisman yang paling banyak mengunjungi Jatim adalah Malaysia, Singapura, China, Taiwan, Jepang, India, Hongkong, Amerika Serikat, Thailand, dan Korsel. Tahun 2019 Jatim ditargetkan pusat meraih 1 juta wisman.

Sementara untuk kunjungan wisatawan nusantara, Jatim paling banyak dikunjungi wisatawan asal Jawa Tengah, Jakarta, dan Kalimantan.

"Dengan dilaksanakannya peluncuran Kalender Wisata Jatim 2019 diharapkan wisatawan mendapatkan informasi mengenai agenda wisata di Jawa Timur," kata Sinarto.

Pantai Pulau Merah di Banyuwangi, Jawa Timur.BARRY KUSUMA Pantai Pulau Merah di Banyuwangi, Jawa Timur.

Kapal Pesiar

Pada kesempatan itu, Gondo Hartono selaku Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jatim memaparkan mengenai perkembangan kunjungan wisatawan kapal pesiar.

"Kendala kita mengenai waktu saat mereka turun ke darat sekitar 8 jam. Sangat riskan kalau mengunjungi Bromo, waktunya tak mencukupi. Padahal Bromo sangat disukai wisatawan kapal pesiar," katanya.

Karena kapal cuma berlabuh 8 jam di Tanjung Perak, menurut Gondo, wisatawan kapal pesiar dengan jumlah penumpang ribuan itu hanya bisa melakukan city tour, ke Kenjeran. Paling jauh ke Trowulan.

Namun Gondo berharap jika akses tol sampai Probolinggo, maka waktu 8 jam mencukupi sehingga wisatawan kapal pesiar yang sandar di Tanjung Perak bisa mengunjungi Bromo.

Wisatawan memotret kelompok kesenian Gembong Kyai Bulak yang menyambut kedatangan Kapal Pesiar MS Volendam berbendera Belanda di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/11/2016). Selain mendapat suguhan pentas kesenian, 1.400 penumpang akan mengunjungi sejumlah obyek wisata di Surabaya.KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA Wisatawan memotret kelompok kesenian Gembong Kyai Bulak yang menyambut kedatangan Kapal Pesiar MS Volendam berbendera Belanda di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/11/2016). Selain mendapat suguhan pentas kesenian, 1.400 penumpang akan mengunjungi sejumlah obyek wisata di Surabaya.
"Saya usahakan kapal pesiar ukuran besar yang sandar di Tanjung Perak bisa sampai 10 jam. Itu lebih baik. Kalau kapal pesiar ukuran medium dengan membawa 600-800 penumpang bisa langsung ke Sumenap dan Probolinggo. Mereka tinggal lego jangkar dan ke darat menggunakan kapal kecil," paparnya.

Berdasarkan data, Jawa Timur pada 2019 akan menerima kedatangan 23 kapal pesiar dengan perincian melalui pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya sebanyak 11 kali dan pelabuhan Tanjung Tembaga di Probolinggo sebanyak 12 kali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com