Pastor Martinus Tolen, belum lama ini kepada Kompas.com menjelaskan, beberapa tahun lalu ada seorang calon imam atau Frater yang sedang menjalankan Tahun Orientasi Pastoral (TOP) atau praktik pastoral di Paroki Tritunggal Mahakudus Ranggu memberanikan diri menyelam di tiwu atau kolam Ndeghar peka.
Calon Imam Katolik itu yang disebut Frater, lanjut Pastor Tolen, berjumpa dengan belut raksasa yang seukuran dengan alat tabuh gendang. Pendek dan belut itu besar. Tidak ke mana-mana di dasar kolam tersebut. Ada goa kecil untuk tempat persembunyian dari belut raksasa tersebut. Selain itu ada banyak belut- belut kecil di kolam tersebut.
Pastor Tolen mengisahkan, zaman dulu kolam atau tiwu itu sangat ditakuti oleh orang di sekitar lembah Ranggu. Ada kisah bahwa ada seorang yang berani memancing belut di kolam itu. Namun, alat pancing itu mengenai belut raksasa tersebut.
Belut raksasa itu mengeluarkan suara seperti teriakan seekor babi. Seketika itu terjadi ‘Uhang Mela” atau hujan gerimis bercampur matahari.
Orang itu melepaskan alat pancing itu dan pulang ke rumah. Setiba di rumah mengalami sakit. Mulai saat itu, orang di lembah Ranggu takut untuk menangkap belut di kolam tersebut.