KOMPAS.com - Dengan luas sekitar 9,5 juta kilometer persegi, negara China memiliki aneka ragam bentang alam dan budaya. Perpaduan tersebut, ditambah dengan peradaban yang telah berlangsung ribuan tahun, membuat khazanah kuliner China begitu semarak.
Chinese food sendiri terbagai ke dalam delapan mazhab utama yang berlainan karakteristiknya. Mazhab ini digolongkan berdasarkan wilayah, dari sisi barat daya, selatan, tengah hingga timur China.
Szechuan atau Sichuan terletak di sisi barat daya China. Satu hal yang menonjol dari mazhab ini ialah sensasi pedas yang diciptakan oleh huajiao alias Szechuan peppercorn. Berbeda dengan pedas cabai, pedas huajiao dapat membuat mati rasa sekujur mulut untuk waktu yang agak lama.
Provinsi Fujian yang berseberangan dengan Taiwan terkenal dengan aneka seafood dengan bumbu yang kompleks, tetapi tidak setebal Szechuan. Memiliki kawasan pegunungan sekaligus lautan, tak heran bila masakan Fujian cukup kaya komposisi.
Banyak hidangan peranakan China di Indonesia dipengaruhi oleh mazhab Fujian. Bentang alam yang serupa, dikelilingi laut dan gunung, membuat kedua “lidah” mudah berasimilasi.
Baca juga: Dari Mana Asal Usul Pengaruh China dalam Kuliner Indonesia?
Dipagari pegunungan seperti Provinsi Fujian, kuliner Anhui amat mengandalkan sumber makanan dari hutan pegunungan, salah satunya Pegunungan Kuning. Imbasnya, kuliner Anhui cenderung “liar” dan eksotis.
Bahan-bahan seperti rebung dan jamur begitu umum dijumpai. Selain itu, keunikan letak geografis ini memberi kombinasi rasa yang tidak biasa pada kuliner Anhui, meskipun rasa manis dari gula cenderung dominan pada sebagian besar hidangannya.
Masakan Kanton merupakan masakan China yang paling populer di kancah global. Mazhab ini mencakup keseluruhan Provinsi Guangdong dan Hong Kong di selatan China.
Kota terbesar di China, Shanghai terletak di provinsi ini. Tak heran jika menu-menu a la Shanghai cenderung menarik dipandang, karena begitulah ciri khas masakan Jiangsu.
Serupa dengan mazhab Fujian, mazhab Jiangsu juga menggunakan banyak bahan makanan, termasuk seafood. Satu yang unik, orang-orang Jiangsu begitu memperhatikan nutrisi tiap makanan. Sehingga, hidangan yang disajikan kerap disesuaikan dengan kebutuhan tubuh sampai keadaan musim.
Masakan Zhejiang sebetulnya tidak banyak berbeda dengan Jiangsu, sebab kedua wilayah memang bertetangga. Provinsi Zhejiang berbatasan langsung dengan Kota Shanghai.
Mirip dengan Szechuan, orang-orang Hunan umumnya tidak bisa makan tanpa rasa pedas. Bedanya, rasa pedas masakan Hunan diciptakan dari cabai, bukan huajiao, sehingga rasanya lebih kaya ketimbanga masakan pedas Szechuan yang membaut mulut mati rasa.
Wilayah Hunan pun dikenal sebagai wilayah agraris, sehingga bahan masakannya kaya akan berbagai sayur dan bumbu. Saus asam-manis merupakan salah satu ciri khas masakan Hunan.
Shandong (baca: santung) merupakan provinsi di sisi timur China yang berdekatan dengan ibukota, Beijing. Dengan garis pantainya yang panjang, seafood menjadi menu utama.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.