Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantai Tapak Hantu, Destinasi Wisata Unggulan di Bangka Tengah

Kompas.com - 28/01/2019, 15:32 WIB
Heru Dahnur ,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

KOBA, KOMPAS.com - Jika anda berkunjung ke Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung jangan lupa singgah di Desa Batu Belubang.

Perkampungan nelayan ini kian berkembang dengan destinasi pariwisatanya, Pantai Tapak Hantu.

Desa Batu Belubang hanya berjarak sekitar empat kilometer dari komplek perkantoran Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.

Desa ini dihuni sebanyak 942 kepala keluarga yang 70 persen di antaranya berprofesi sebagai nelayan.

Baca juga: Menpar: Bangka Belitung Belum Maksimal Tarik Wisman

Kepala Desa Batu Belubang Dasih Tri Wulandari mengatakan, mayoritas penduduk berasal dari Suku Bugis. Selain itu ada Jawa, Melayu dan Tionghoa.

"Masyarakat di sini multietnis. Alhamdulillah bisa hidup rukun berdampingan," kata Dasih kepada Kompas.com, Senin (28/1/2019).

Baca juga: Island Hopping Belitung, View Instagramable Bebatuan Raksasa, Keren!

Dia menuturkan, komoditas ikan menjadi sumber utama mata pencaharian masyarakat. Saat musim menangkap ikan penghasilan nelayan terbilang besar.

Jejeran perahu nelayan di Desa Batu Belubang, Bangka Tengah, Bangka Belitung.KOMPAS.com/HERU DAHNUR Jejeran perahu nelayan di Desa Batu Belubang, Bangka Tengah, Bangka Belitung.
"Baru beberapa hari yang lalu nelayan bisa dapat Rp 5 juta dalam semalam. Mereka menangkap cumi," kata Dasih.

Cumi termasuk hasil laut yang menjadi andalan nelayan Desa Batu Belubang. Umumnya tangkapan nelayan berupa ikan-ikan kecil. Selain cumi, ada teri, dan ikan ekor kuning yang sering didapatkan nelayan.

"Dari melaut masyarakat sudah bisa menguliahkan anak mereka. Kalau kendala biasanya karena cuaca buruk dan pasokan bahan bakar," ujarnya.

Ikan dan Cumi Segar

Sebuah tempat pelelangan ikan dibuka setiap pagi harinya. Berbagai hasil tangkapan yang masih segar dilelang setelah kapal para nelayan merapat di pantai.

Proses lelang ikan biasanya berlangsung singkat. Karena sudah ada tengkulak dan masyarakat umum yang menanti sejak awal.

Para pengunjung bisa merasakan langsung proses lelang dengan suasana pantai serta kapal dan perahu yang berjejer di sepanjang pantai.

Salah satu sudut Pantai Tapak Hantu Desa Batu Belubang, Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung.KOMPAS.com/HERU DAHNUR Salah satu sudut Pantai Tapak Hantu Desa Batu Belubang, Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung.
Namun pengunjung jangan kaget. Meskipun berada di perkampungan nelayan, harga yang ditawarkan nyaris sama dengan harga di pasaran pada umumnya.

Kecuali jika pengunjung bisa mendapatkan ikan langsung dari para nelayan, tentu saja harga bisa lebih murah.

Para tengkulak biasanya langsung membawa ikan-ikan segar ke pasar umum dan sebagian lainnya disiapkan untuk pengiriman luar daerah.

Sementara untuk jenis teri, saat musim panen melimpah diolah terlebih dahulu oleh masyarakat setempat. Maka tidak mengherankan jika di Desa Batu Belubang banyak ditemukan lapangan untuk menjemur ikan.

Pantai Tapak Hantu

Terdengar sedikit menyeramkan. Namun inilah pantai yang menjadi destinasi unggulan Desa Batu Belubang.

Plang nama Pantai Tapak Hantu Desa Batu Belubang, Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung.KOMPAS.com/HERU DAHNUR Plang nama Pantai Tapak Hantu Desa Batu Belubang, Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung.
Kawasan pantai berpasir putih ini telah dilengkapi gazebo untuk istirahat para pengunjung. Pepohonan cemara, pinus dan bakau yang tumbuh di sepanjang pantai membuat suasana terasa lebih menyegarkan.

Masyarakat setempat meyakini, Pantai Tapak Hantu berasal dari anggapan bahwa kawasan itu dulunya banyak dihuni makhluk gaib.

Anggapan ini diyakini karena dulunya kawasan Pantai Tapak Hantu merupakan daearah rawa yang ditumbuhi semak belukar.

"Ada yang menyebut Tapak Hantu dan ada juga menyebut Tapak Dewa. Sejak dulu itu namanya," ujar Andi, petugas jaga pantai.

Baru sejak beberapa tahun terakhir, masyarakat setempat yang tergabung dalam kelompok sadar wisata dan Karang Taruna melakukan pembukaan lahan.

Secara bertahap gazebo dan MCK mulai dibangun. Berbagai kelompok masyarakat dan instansi juga kerap menjadikan kawasan pantai sebagai lokasi penghijauan.

Jalan tanah sepanjang 2 kilometer menuju Pantai Tapak Hantu, Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung.KOMPAS.com/HERU DAHNUR Jalan tanah sepanjang 2 kilometer menuju Pantai Tapak Hantu, Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung.
Alhasil suasana asri nan teduh menjadikan Pantai Batu Belubang cocok dikunjungi saat siang hari sekali pun.

Keseriusan pemerintah daerah dibutuhkan dalam menyokong pengembangan pariwisata Pantai Tapak Hantu.

Salah satunya perlu diupayakan pembangunan jalan aspal karena akses sepanjang 2 kilometer menuju pantai masih jalan tanah yang dihiasi lubang menganga bercampur lumpur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com