Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5.000 Lampion Mulai Menyala, Ribuan Orang Padati Pasar Gede Solo

Kompas.com - 29/01/2019, 08:05 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

SURAKARTA, KOMPAS.com – Sekitar 5.000 lampion di Pasar Gedhe Solo, Senin (28/1/2019) mulai menyala dalam rangka menyambut Imlek. Lampion akan menyala mulai pukul 18.00 WIB hingga tanggal 28 Februari 2019.

Menurut pengamatan Kompas.com, begitu lampion dinyalakan ribuan orang langsung memadati kawasan pasar legendaris Kota Solo itu. Kebanyakan mereka yang datang adalah untuk menyaksikan keunikan lampion dan berfoto.

Lampion yang menggantung dimulai dari Jalan Jenderal Sudirman depan Balaikota. Kemudian sebuah gerbang lampion yang megah seakan menjadi pintu masuk menuju kawasan utama penyambutan Imlek di Pasar Gede Solo.

Baca juga: Mengenal Sejarah Lampion, Penerangan pada Zaman Dinasti Han Timur

Ratusan lampion juga menghiasi jembatan yang melintang di atas Sungai Pepe. Satu hal yang unik adalah lampion di atas jembatan tak hanya berwarna merah, tetapi berwarna-warni. Hal itu melambangkan persatuan dalam keragaman.

Lampion warna-warni yang melambangkan persatuan dalam keragaman.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Lampion warna-warni yang melambangkan persatuan dalam keragaman.
Di depan Pasar Gede, lampion menghiasi tugu jam yang merupakan salah satu ikon Kota Solo. Dari Tugu Jam Pasar Gede, lampion turut menghiasi Jalan Suryopranoto, Jalan Jenderal Urip Sumoharjo, dan Jalan RE Martadinata di depan Kelenteng Tien Kok Sie Sudiroprajan.

Baca juga: 5 Kota Pilihan untuk Menikmati Liburan Imlek di Indonesia

Semua kawasan lampion tersebut menjadi tempat pengunjung berfoto. Namun banyaknya pengunjung yang berlalu-lalang membuat aktivitas berfoto harus dilakukan dengan penuh kesabaran menunggu momen.

Barongsai dan Berbagai Kemeriahan Lainnya

Satu hal yang berbeda pada perayaan penyambutan Imlek kali ini adalah adanya panggung hiburan dan kreativitas di depan Pasar Gede. Pada Senin malam, panitia menyelenggarakan pementasan barongsai yang disambut antusias.

Ketika pementasan barongsai berlangsung, pengunjung rela berdesak-desakan untuk bisa menonton atau mengabadikan aksi barongsai yang komplet dengan musik perkusi khas China.

Bahkan petugas keamanan sempat sedikit kerepotan untuk meminta pengunjung agar memberikan ruang yang cukup bagi penampil barongsai. Jika tidak hujan, maka akan diadakan pementasan semacam ini di panggung depan Pasar Gede.

Pementasan Barongsai di Pasar Gede Solo, Senin (28/01/2019).Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Pementasan Barongsai di Pasar Gede Solo, Senin (28/01/2019).
Tak hanya pementasan, ratusan pedagang makanan turut hadir untuk memeriahkan acara. Berbagai sajian seperti sate cumi, sosis, mie, dan bakso tersedia untuk pengunjung.

Selain itu, tampak pula pedagang yang menjajakan mainan dan suvenir khas Imlek seperti boneka barongsai. Mereka juga menjual topeng barongsai yang bisa dipakai di kepala.

Pengunjung pun tidak hanya bisa berfoto dengan lampion. Ada pula lampion berbentuk shio yang dipasang di Jalan Urip Sumoharjo.

Baca juga: Mengenal Sejarah Lampion, Penerangan pada Zaman Dinasti Han Timur

Selain itu, pengunjung juga bisa berfoto dengan tokoh-tokoh seperti Doraemon, Upin dan Ipin, Marsha, serta Iron Man dengan latar belakang lampion.

Berfoto pun bukan satu-satunya aktivitas yang bisa dilakukan. Di depan Kelenteng Tien Kok Sie Sudiroprajan terdapat jasa penulisan nama dengan aksara China. Pengunjung tidak perlu membayar untuk jasa ini, hanya harus mengantre.

Pengunjung Berfoto dengan Latar Belakang Lampion Pasar Gede SoloKompas.com/Anggara Wikan Prasetya Pengunjung Berfoto dengan Latar Belakang Lampion Pasar Gede Solo
Sementara spot bersantai tampak di halaman Balaikota Surakarta. Tidak adanya pagar membuat masyarakat bisa duduk-duduk dengan nyaman di atas rumput balaikota yang luas.

Salah satu pengunjung bernama Anita dari Sukoharjo mengatakan, ia selalu menunggu momen penyambutan Imlek dengan lampion di Pasar Gede ini setiap tahunnya.

“Lampionnya bagus, buat selfie jadi keren,” ujar Anita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com