JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak kota memiliki pusat jajanan tersendiri. Di Tangerang, Banten, pusat jajanan tersebut terletak di kawasan Pasar Lama. Seperti namanya, di kawasan ini juga terdapat pasar yang aktif pada pagi-siang hari.
Di malam hari, kawasan ini seakan disulap menjadi pusat kuliner dengan aneka ragam jajanan. Jalanan dipenuhi oleh lapak dan tenda pedagang serta pembeli yang hilir mudik.
Hal ini membuat banyak orang terpikat mengunjungi Pasar Lama. Untuk Anda yang berniat menyambangi Pasar Lama, berikut sejumlah tips dari KompasTravel:
1. Kunjungi pada akhir pekan
Meskipun kawasan Pasar Lama bakal semakin padat di akhir pekan, namun jenis kuliner yang tersedia pun semakin kaya pada hari Sabtu dan Minggu.
Beberapa penjaja makanan yang unik dan langka seperti gado-gado penganten atau ikan ceng cuan hanya akan muncul di akhir pekan.
2. Parkir sebelum masuk kawasan Pasar Lama
Tidak banyak kantung parkir yang tersedia di kawasan ini. Oleh sebab itu, Anda yang berencana mengendarai mobil sebaiknya datang sebelum gelap.
Anda dapat memarkirkan mobil di dekat menara jam jelang Jl. Kisamaun, tepatnya di depan kompleks berpagar ungu. Dari sana, Anda tinggal berjalan kaki atau menaiki becak menuju kawasan Pasar Lama.
Jika tidak mendapatkan parkir ketika hari telah gelap, Anda akan terjebak di kemacetan yang cukup parah karena jalanan akan termakan oleh lapak dan tenda pedagang serta dijejali pejalan kaki.
Andai beruntung, Anda dapat memarkirkan mobil di celah antara lapak dan tenda pedagang. Kalau tidak, bersiaplah kecewa karena di Jl. Kisamaun diberlakukan sistem satu arah.
Hal yang satu ini mustahil Anda lewatkan, mengingat wisata kulinerlah daya tarik utama Pasar Lama. Berbagai jenis asupan ada di sini, mulai dari kudapan, aneka jenis es, makanan berat, sampai santapan ekstrem seperti sate ular dan biawak.
Beberapa di antara jajanan tersebut terhitung legendaris karena usianya, sebut saja Es Podeng Varia, Es Bun Tin, Laksa Benteng, dan Sate H. Ishak.
Jumlah penjaja kuliner di Pasar Lama akan membeludak ketika memasuki malam hari. Tenda dan lapak-lapak yang dipenuhi pelanggan bakal memakan lebih dari separuh badan jalan.