Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjajal Serunya “Dune Bashing” di Dubai

Kompas.com - 31/01/2019, 15:08 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

DUBAI, KOMPAS.com – Saya tidak ingat nama supir kami waktu itu. Tak lama setelah menyebut nama, pria paruh baya itu menginjak pedal gas dalam-dalam, membuat kami sedikit terpelanting.

It’s just the beginning (ini baru permulaan),” tuturnya sambil menaikkan gigi, kembali menginjak pedal gas, bermanuver di tengah gurun pasir.

Kami sedikit berteriak. Adrenalin mulai terpompa.

Sabtu (26/1/2019), sekitar pukul 15.00 waktu Dubai, kami memasrahkan nyawa kepada supir dune bashing. Namun lain halnya dengan tur di Gunung Merapi atau Gunung Bromo yang menggunakan mobil sekelas Jeep. Dune bashing ini menggunakan mobil Nissan Patrol keluaran baru yang modern, besar, dan nyaman. Siapa sangka mobil seperti ini digunakan untuk ugal-ugalan di tengah padang pasir?

 Baca juga: Deira, Pasar Tradisional Paling Ikonik di Dubai

Padang pasir ini bukan terletak di Dubai, melainkan di Sharjah. Kota satelit yang berjarak tempuh sekitar 40 menit dari Kota Dubai. Sharjah, dibanding Dubai, menganut syariat Islam yang lebih kental. Tak boleh ada minuman keras, tak boleh ada tarian sensual, serta hingar-bingar kehidupan malam seperti di Dubai. Namun semenjak maraknya dune bashing, Sharjah mulai dilirik. Hotel-hotel mulai dibangun. Pintu pariwisata sedikit demi sedikit terbuka.

Pak Supir membawa kami meliuk di antara gunungan dan bukit pasir. Bagaimana keseruannya? Jangan ditanya. Anda yang lemah jantung, hamil, punya penyakit dalam, dan tengah tidak enak badan dilarang ikut. Anda akan dibawa menaiki gunung, menuruni bukit, drift di gundukan pasir, menukik dengan sudut hampir 75 derajat.

Gurun pasir di Dubai, Uni Emirat Arab.KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Gurun pasir di Dubai, Uni Emirat Arab.

Perjalanan itu berlangsung sekitar dua jam, dengan pemberhentian di beberapa titik untuk istirahat. Anda disarankan membawa air mineral dan permen, karena jika tiba-tiba merasa pusing di tengah gurun pasir, butuh waktu cukup lama untuk kembali ke jalan datar. 

Pertunjukan tradisional dan makan malam

Usai dune bashing, acara belum selesai. Semua wisatawan diajak berkumpul di sebuah tenda besar di tengah gurun pasir. Dari kejauhan, tenda besar tersebut tampak seperti kota oase yang ada di film-film layar lebar.

Bangku etnik panjang berderet mengelilingi panggung bundar. Pada garis luar, terdapat deretan tenda berisi stall makanan, stall tato henna, serta beberapa spot foto. Pukul 18.00 waktu setempat, pertunjukan mulai digelar.

 

Pertunjukan tradisional di Dubai.KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Pertunjukan tradisional di Dubai.

Pertama, para penonton disuguhi tarian khas Timur Tengah. Tarian ini dibawakan oleh seorang pria yang mengenakan pakaian khas warna-warni, rok panjang, serta topi yang menjulang tinggi. Lampu-lampu kecil juga menambah semarak kostum tersebut.

Pertunjukan selanjutnya diperagakan oleh seorang pria berbadan kekar, tinggi dan besar, yang membawakan permainan api. Dari gerakan memutar yang biasa saja sampai aksi ekstrem seperti memakan api, sukses membuat penonton bersorak.

Sebelum masuk ke pertunjukan berikutnya, kami dipersilahkan mengambil makan malam secara prasmanan. Menunya terdiri dari aneka masakan ala Timur Tengah: nasi briyani, ayam kari, sayuran, serta samosa. Air putih dan soda tersedia gratis.

Baca juga: Ini Tempat Baru Melihat Dubai dari Ketinggian

Perut sudah kenyang, saatnya menonton pertunjukan yang paling dinanti. Belly dance, alias tari perut. Jangan bayangkan wanita langsing nan semampai yang meliuk di tengah panggung. Belly dance selalu dibawakan oleh wanita yang berpostur agak gemuk, dengan perut sedikit bergelambir, untuk memperlihatkan gerakan-gerakan ikonik dari tari perut itu sendiri.

Tak hanya menari, wanita itu juga beratraksi membawa pedang di atas kepalanya. Begitu pertunjukan selesai, semua orang kembali bersorak.

The Urban Explorer

Kompas.com dan OPPO merekam keseruan dune bashing dan pertunjukan tradisional Dubai di tengah gurun pasir. Menggunakan OPPO R17 Pro, kami merekam gemerlap malam dan atraksi-atraksi wisata di Kota Dubai lewat The Urban Explorer. Simak terus artikelnya!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com