Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 01/02/2019, 20:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Khazanah kuliner China memiliki jenis makanan yang kaya, termasuk makanan ringannya. Seperti Jepang dengan gyoza-nya, China pun mempunyai beragam jenis dumpling  yang variannya bisa jadi lebih banyak ketimbang Jepang.

Sebetulnya, dumpling secara khusus merujuk pada jenis makanan ringan yang dibungkus dengan kulit berbahan tepung. Dumpling  dapat diolah dan disajikan dengan berbagai cara.

Varian dumpling China bisa macam-macam, tergantung bahan, bentuk, hingga cara pengolahannya.

Kadang, beberapa variannya sekilas terlihat mirip sehingga cenderung disamakan dan menimbulkan salah kaprah. Di sisi lain, beberapa jenis dumpling malah dianggap berlainan karena perbedaan istilah.

Beberapa kalangan seringkali saru ketika mengenali beberapa jenis dumpling, sebut saja jiaozi, suikiaw, pangsit, dan wonton. Apakah keempatnya sama? Atau justru keempatnya berbeda?

Belum ada kepastian mengenai sejarah dumpling di China bermula. Namun, istilah jiaozi sendiri merujuk pada jenis dumpling berisi daging cincang yang digumpalkan dengan bungkus kulit berbahan tepung terigu.

Jenis jiaozi bisa berbeda-beda, tergantung cara pengolahannya. Umumnya, tradisi kuliner China mengenal tiga ragam cara pengolahan jiaozi, yakni direbus, dikukus, dan dipanggang.

Suikiaw merupakan salah satu varian jiaozi, yang diolah dengan cara direbus. Menurut pengamat kuliner Tionghoa, Aji Bromokusumo, hal ini dapat dilacak dari asal-usul istilah suikiaw.

“Suikiaw berasal dari istilah shui jiao (baca: swei ciao). “Shui” sendiri berarti “air”, menerangkan cara pengolahan suikiaw yang direbus,” jelas Aji kepada KompasTravel beberapa waktu silam.

Beberapa restoran China punya modifikasinya sendiri terhadap isi suikiaw, meskipun secara umum berupa cincangan daging babi dan bungkus kulit tepung terigu. Ada yang membubuhi potongan udang segar, menambahkan rajangan sawi putih, serta memakai kucai dan bengkoang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+