"Resepnya sama dengan becek-becek lainnya. Hanya saja saya punya resep rahasia yang bisa menambah kenikmatan kuah becek. Iga sapi juga saya rendam dengan bumbu khusus yang menambah nendang rasa dagingnya. Ini resep kuno yang saya peroleh dari desa ke desa dan ini rahasia," kata ibu tiga anak itu.
Tak Pelit Bumbu
Sepintas sajian becek iga sapi buatan Yati tidak berbeda jauh dengan becek-becek yang lain. Hanya saja, dari segi kualitas rasa, becek iga sapi milik Yati tak bisa diremehkan. Becek iga sapinya berkarakter kuat karena tidak pelit bumbu.
Kenikmatan becek iga sapinya langsung terasa saat pertama kali kita mencicipi kuahnya. Kuah rebusan iga sapi bercampur dengan asam pedasnya resep kuno becek begitu memikat. Susah menghentikan nafsu untuk menyeruput berkali-kali kuah beceknya yang segarnya sangat memanjakan lidah.
Selain kuahnya yang aduhai, tebalnya daging sapi yang melekat pada tulang itu begitu mulus mengelupas saat bersentuhan dengan bibir.
Daging Tebal
Iga sapi dalam becek Bu Yati, dagingnya lebih tebal jika dibandingkan dengan becek-becek lain. Karenanya, dari segi harga lebih mahal yakni Rp 37.000 per porsi. Cukup sebanding juga dengan kepuasannya. Apalagi Bu Yati mempersilakan menambah nasi sekenyangnya.
Becek Bu Yati tidak disajikan dengan cabai hijau yang telah digoreng. Untuk menambah cita rasa pedas, Bu Yati lebih memilih langsung merajang cabai untuk dijadikan satu dengan bumbu becek.
"Saya tidak pelit bumbu. Inilah sebenarnya yang membedakan. Umumnya supaya irit, bumbu ditumbuk, sedangkan saya bumbunya dirajang. Kalau dirajang membutuhkan setengah kilogram bawang merah untuk 10 kilogram iga. Nah kalau ditumbuk lebih irit lagi atau istilahnya pelit bumbu. Becek buatan saya, cabai langsung dirajang dijadikan satu dengan kuah. Jadi kuahnya terasa lebih pedas," ungkap Yati.
Dalam sehari, di warung kecilnya itu, Yati mengaku mampu menghabiskan 20 kilogram iga sapi untuk becek yang ia jual. Yati hanya dibantu seorang pekerja dalam urusan melayani pengunjung warung beceknya.
"Alhamdulilah, sehari rata-rata seratus pengunjung yang datang," kata Yati.
"Saya baru pertama kali mencobanya. Luar biasa beceknya. Dagingnya empuk dan kuahnya sangat enak. Pokoknya maknyus! Harga segitu saya rasa wajar dengan rasanya yang memuaskan dan dagingnya yang tebal. Siapa pun harus mencobanya. Rugi kalau datang ke Grobogan tidak mencicipi becek Bu Yati," ungkap Adi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.