BANGKA, KOMPAS.com - Angin berembus semilir saat deburan ombak terdengar sayup-sayup. Ini menandakan perjalanan kami menuju Pantai Penyusuk di Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung sudah semakin dekat.
Pantai yang terletak di pesisir utara Pulau Bangka itu posisinya memang cukup terpencil.
Dibutuhkan waktu hampir 50 menit perjalanan dari daerah Sungailiat, pusat Kabupaten Bangka atau sekitar 2,5 jam perjalanan dari Bandara Depati Amir Pangkal Pinang.
Baca juga: Pantai Tapak Hantu, Destinasi Wisata Unggulan di Bangka Tengah
Pantai Penyusuk menyajikan keindahan alam khas Kepulauan Bangka Belitung. Memiliki garis pantai melengkung serta dihiasi hamparan bebatuan granit.
Ketua Kelompok Hutan Kemasyarakatan Penyusuk Akli mengatakan, sejak beberapa tahun terakhir, wisata pantai menjadi salah satu sumber mata pencaharian masyarakat.
Baca juga: Menpar: Bangka Belitung Belum Maksimal Tarik Wisman
Ada beberapa kawasan destinasi yang lokasinya berdekatan dan tahap pengembangan. Selain Pantai Penyusuk, ada Pantai Romodong dan Pulau Putri.
"Kami bersama pemda melakukan penataan. Pengelolaannya dengan kelompok masyarakat begitu juga yang berjualan atau penyedia jasa wisatanya dari masyarakat setempat," kata Akli kepada Kompas.com, Sabtu (2/2/2019).
Dibutuhkan waktu untuk mengubah watak masyarakat dari selama ini berbasis tambang menjadi peduli terhadap layanan pariwisata.
"Masalah kebersihan pantai terus kami sosialisasikan. Kadang memang ada juga yang masih lalai," ujarnya.
Kelapa Muda dan Ikan Bakar
Sajian buah kelapa muda dan ikan bakar bisa dinikmati pengunjung Pantai Penyusuk dan Pantai Romodong.
Seluruh makanan yang disajikan diolah dengan resep khas Bangka. Begitu juga dengan bahan-bahan seperti ikan dan sambal yang dihasilkan sendiri masyarakat setempat.