Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menemukan Ciri Khas Bangka di Pantai Penyusuk

Kompas.com - 04/02/2019, 07:31 WIB
Heru Dahnur ,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

Salah seorang pengunjung pantai, Fransiska mengaku kagum dengan keindahan alam yang ditemuinya. Selain itu dia juga menyukai menu makan siang yang disajikan di dangau pinggir pantai.

"Terasa ciri khas Bangkanya. Mulai dari makanan sampai bentuk pantai semuanya mengagumkan," ujar Siska yang datang berombongan dari Jakarta.

Dikampanyekan Komunitas

Kebaradaan Pantai Penyusuk dan Pantai Romodong menjadi daya tarik yang sayang untuk dilewatkan. Inilah yang mendasari komunitas Scooter Belinyu menggelar Vespapora 17 sekaligus mempromosikan destinasi pariwisata pada Sabtu siang.

"Kami lebih bergerak pada aksi sosial. Kampanye tertib berkendara dan bahkan ikut membantu perbaikan jalan. Kali ini kami ingin masyarakat juga tahu ada destinasi baru yang tak kalah indahnya," kata Ketua Scooter Belinyu, Oggy Escobar.

Kehadiran pecinta motor Scooter di kawasan pantai memang menjadi magnet tersendiri. Tak tanggung-tanggung Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman dan istrinya Melati Erzaldi ikut hadir meramaikan acara.

Tidak sekadar sosialisasi, gubernur mengendarai sendiri salah satu Scooter menempuh rute sepanjang 3 kilometer dari Pantai Penyusuk ke Pantai Romodong.

Pantai Penyusuk di Kecamatan Belinyu, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung dengan ciri khas hamparan bebatuan granit.KOMPAS.com/HERU DAHNUR Pantai Penyusuk di Kecamatan Belinyu, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung dengan ciri khas hamparan bebatuan granit.
"Tadi kami sudah berdiskusi. Insya Allah tahun ini juga kawasan wisata ini akan dikelola profesional," ujar Erzaldi disela kegiatan yang turut diramaikan para perwakilan mahasiswa internasionak Aiesec dan Pramuka.

Mantan Bupati Bangka Tengah ini mengatakan, pengelolaan akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat karena sebagian wilayah Bangka masih terikat Izin Usaha Pertambangan (IUP) timah.

Pertambangan itu melibatkan belasan kapal isap produksi yang bergerak di lepas pantai Bangka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com