Penyebutan barongsai sebenarnya hanya ada di Indonesia. Nama asli kesenian ini di China adalah Wu Shi, sementara negara barat menyebut barongsai sebagai lion dance.
Nama barongsai sendiri merupakan cerminan akulturasi China di Indonesia. Barong berasal dari kesenian boneka Bali yang dimainkan oleh manusia di dalamnya. Sementara Sai dalam bahasa Hokkian berarti singa.
Baca juga: 5 Dekorasi Imlek Ini Diyakini Bawa Keberuntungan di Rumah
Kasta tertinggi dari barongsai adalah Kilin. Dipercaya kilin merupakan jenis binatang rekaan yang menggambarkan filosofi 13 unsur binatang.
"Kilin ini istimewa karena dianggap hewan tunggangan dewa. Keluarnya pun tidak bisa sembarangan, untuk komersial, seperti barongsai, hanya untuk acara keagamaan," ungkap Irwan Rahardja, keturunan keempat pelestari kilin PGB Bagau Putih, kepada KompasTravel, di Bogor, Jumat (23/02/2018).
Untuk itu, kilin tidak boleh dibawakan sembarang orang.
Kilin harus dibawa oleh orang yang memenuhi syarat seperti ahli bela diri silat minimum sabuk merah, minimal usia 15 tahun dengan tubuh proposional, dan puasa makan daging selama 15 hari sebelum menampilkan kilin.
Baca juga: Itinerary Seharian di Glodok, Cocok Dikunjungi Saat Libur Imlek