Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Baru Imlek, Solo Punya Wisata Perahu Kali Pepe

Kompas.com - 05/02/2019, 09:02 WIB
Mela Arnani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Tidak ada loket pembelian tiket, melainkan penumpang perahu nantinya hanya perlu membayarkan sejumlah uang tersebut setelah selesai menaiki perahu. Tentunya, keramaian ini juga mendulang pundi-pundi rupiah yang diperoleh pemilik perahu.

Di sekitar lokasi keberangkatan perahu wisata ini berjajar lapak penjual makanan dan minuman. Harga makanan dan minuman yang dijual di sana pun cukup terjangkau.

Baca juga: Hujan Jadi Ladang Rezeki bagi Pedagang Plastik di Grebeg Sudiro Solo

Antusias

Ferry (30), ibu dua anak asal Sukoharjo mengaku antusias terhadap perahu wisata yang ada di Kali Pepe.

"Tertarik. Sebenarnya kemarin-kemarin mau ke sini, tapi kalau malam kan macet," kata Ferry.

Ia mengaku, baru kali pertama menaiki perahu wisata tersebut. Kedua anaknya pun juga terlihat begitu antusias.

"Rencananya mau naik kapal juga, pertama (mencoba). Anak-anak senang," ujar dia.

Pengunjung lain, warga Bandung, Jawa Barat, Arthur (9) juga mengaku antusias dan tertarik dengan wisata perahu Kali Pepe.

Meskipun hampir setiap tahun ketika libur Imlek keluarganya mengunjungi Solo, ini merupakan kali pertama ia berencana mencoba perahu wisata di Kali Pepe.

"(Tahu perahu wisata) dari internet. Hampir tiap tahun ke sini. Tapi, ini pertama kali saya tahu (lihat perahu wisata). Pengin. Penasaran," kata Arthur.

Syahdu

Situasi saat malam hari di Kali Pepe memang terlihat berbeda. Lampu lampion menyala cantik, sehingga menambah kesyahduan ketika menaiki perahu wisata.

Iin Kusumawati (23) warga Sragen, Jawa Tengah mengaku tertarik setelah melihat dari unggahan di media sosial mengenai wisata Sungai Pepe ini. Ia mengatakan, baru pertama ini mencoba naik perahu wisata.

"Hanya dengan Rp 10.000 menurut saya sih murah, walaupun hanya kurang lebih 500 meter," kata Iin.

Menurut dia, pengelola wisata sudah bagus, namun perlu ditingkatkan terutama bagian antrean.

"Manajemen sudah bagus, tapi harus ditingkatkan lagi untuk mengatur antreannya agar bisa terorganisir," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com