Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Bisnis Lapak Angpao Musiman di Tangerang

Kompas.com - 05/02/2019, 12:03 WIB
Vitorio Mantalean,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

“Saya mulai berani (dagang) banyak begini di Tangerang tahun 1999, sejak Presiden Gus Dur. Baru saya pakai modal sendiri," katanya.Gus Dur atau KH Abdurrahman Wahid merupakan presiden keempat RI (1999-2001) yang berani mencabut Inpres Nomor 14 Tahun 1967 tentang Agama, Kepercayaan, dan Adat Istiadat China.

Inpres tersebut tidak mengizinkan perayaan kebudayaan Tionghoa, termasuk Imlek, secara terbuka. Sebagai gantinya, kiai yang dijuluki sebagai Bapak Tionghoa Indonesia itu menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2000 pada 17 Januari 2000.

Membeludaknya pernak-pernik yang seiring kebebasan merayakan Imlek sejak era Gus Dur membuat para pedagang sanggup meraup untung lebih banyak. Hal ini juga dirasakan Ambari (53), keponakan Abah Pendi.

“Lumayan menguntungkan, ya.  Ini kan usaha musiman, jadi harus total, dong. Kalau musiman kita harus melonjak, biasanya sih harus lebih dari 3 juta,” sebut Ambari.

Malah, ia mengaku kalau dirinya pernah meraup pendapatan hingga Rp 20 juta selama sebulan berjualan pernak-pernik Imlek di Pasar Lama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com