Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Sajian Tradisional yang Bisa Dinikmati di Pasar Digital Ngingrong

Kompas.com - 07/02/2019, 11:35 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

GUNUNGKIDUL, KOMPAS.com Pasar Digital Ngingrong merupakan salah satu tempat istirahat terbaik bagi wisatawan yang mengadakan perjalanan menuju pantai-pantai di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Lokasinya yang strategis di samping jalan utama menuju pantai selatan sekitar 8 kilometer dari Kota Wonosari menjadikan pasar ini mudah dijumpai. Selain itu, suasananya juga begitu klasik dan tradisional, serta menarik untuk difoto.

Baca juga: Sebelum ke Pantai Gunungkidul, Jajan Dulu di Pasar Digital Ngingrong

Tentu saja pasar yang berdiri dari kolaborasi Generasi Pesona Indonesia (Genpi) Jogja dengan masyarakat ini juga menawarkan berbagai makanan dan minuman khas nan lezat.

Berikut ini 5 sajian tradisional yang bisa dinikmati di Pasar Digital Ngingrong:

1. Es Dawet

Jika mampir ke Pasar Digital Ngingrong ketika siang hari, kemungkinan haus akan menyerang ketika perjalanan. Guna mengusir rasa dahaga itu, es dawet di pasar ini menjadi pilihan tepat.

Baca juga: Menyusuri Geoforest Watu Payung Turunan, Permata dari Gunungkidul

Ada dua es dawet yang bisa dinikmati di sini, yakni es dawet biasa dan es dawet jenang atau bubur. Es dawet biasa sama seperti kebanyakan, yakni dawet semacam cendol yang disajikan bersama kuah santan dicampur gula merah.

Sementara dawet jenang atau bubur terdiri dari tiga jenis bubur, yakni bubur mutiara, gempol, dan tapai yang diberi kuah santan dicampur manisan gula merah.

2. Ulat Jati Goreng

Sajian yang satu ini mungkin ekstrem bagi beberapa orang. Namun ulat jati goreng merupakan salah satu makanan khas Gunungkidul. Banyaknya pohon jati di kabupaten ini menjadikan banyak ulat bulu yang akhirnya dimanfaatkan sebagai bahan makanan.

Baca juga: Menikmati Kesunyian Krokoh, Pantai Paling Timur Yogyakarta

Meski ekstrem, sajian ini kaya protein. Rasanya pun gurih dan renyah karena dimasak dengan bumbu garam dan bawang. Ulat jati biasanya sedang banyak pada peralihan musim kemarau menuju musim hujan.

3. Thiwul

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Pasti kalian sudah tidak asing lagi dengan makanan yang satu ini, apalagi namanya kalau bukan "sego thiwul". • Thiwul merupakan salah satu makanan khas Gunungkidul yang bikin kangen. Biasanya orang Gunungkidul memakan nasi thiwul dengan cara dicampur dengan nasi putih. • Thiwul yang berada di Pasar Ngingrong menawarkan rasa yang lezat apalagi ditemani oleh pesona alam di sekitar Pasar Ngingrong. • Tunggu apalagi, siapakan uangmu untuk berakhir pekan di Pasar Ngingrong bersama teman-temanmu! ???? • Buka Reguler ? @PasarNgingrong | Hari Sabtu dan Minggu | Pukul 06.00 - 12.00 WIB | di Geosite Ngingrong, Mulo, Wonosari, Gunungkidul. #DestinasiDigitalJogja #DestinasiDigital #GenPI #Jogja #GenPIJogja

A post shared by Pasar Ngingrong (@pasarngingrong) on Jul 10, 2018 at 8:11pm PDT

Hidangan ini sebenarnya merupakan makanan pokok pengganti nasi. Namun kini penyajiannya dengan nasi sehingga dinamakan sega thiwul atau nasi thiwul.

Thiwul dibuat dari bahan dasar ketela pohon atau singkong. Makanan ini menjadi khas di Gunungkidul karena wilayahnya yang kering sehingga singkong lebih mudah tumbuh daripada padi, terutama di musim kemarau.

Sajian ini juga menyehatkan karena kandungan kalorinya yang lebih rendah daripada beras, tetapi tetap bisa mengenyangkan.

4. Gaplek

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Sudah pernah dengar makanan yang satu ini? Namanya gatot, bahan dasarnya dari ketela yang sudah di fermentasi, biasanya orang di Gunungkidul menyebutnya "gaplek". • Cara membuat gatot harus melalui beberapa tahap. Pertama harus direndam 2 hari, kemudian dikukus, jika sudah selesai dicampurkan dengan parutan kelapa. Penasaran kan bagaimana cara lengkap membuat gatot? Ayo datang ke Pasar Ngingrong, kalian bisa membeli sambil bertanya ke pedagangnya. • Cepat, ajak orang yang kalian sayangi ngabuburit sambil eksplorasi makanan tradisional ke Pasar Ngingrong. Jangan lupa berbuka dengan yang setia karena yang manis belum tentu setia. ???? • Selama Ramadan ? @PasarNgingrong | Buka setiap hari Pukul 15.00 - 18.00 WIB | di Geosite Ngingrong, Mulo, Wonosari, Gunungkidul. #DestinasiDigitalJogja #DestinasiDigital #GenPI #Jogja #GenPIJogja

A post shared by Pasar Ngingrong (@pasarngingrong) on May 31, 2018 at 10:29pm PDT

Sama seperti thiwul, gaplek juga terbuat dari bahan dasar ketela pohon. Sajian ini menjadi khas di Gunungkidul karena lebih mudahnya tanaman seperti ketela tumbuh di tanahnya yang kering.

Baca juga: Liburan ke Gunungkidul, Coba Nikmati Segarnya Air Terjun Sri Gethuk

Untuk membuat gaplek, ketela harus direncam selama dua hari sehingga terfermentasi. Setelah itu ketela dikukus dan kemudian dicampur parutan kelapa. Rasa sajian ini gurih dan sedikit asin. Menyantapnya cukup membuat kenyang.

5. Sayur Brongkos

Sayur yang satu ini juga dipanggil si kuah cokelat. Hal itu jelas karena kuahnya yang berwarna cokelat. Rasa kuah itu gurih bercampur pedas sehingga membangkitkan zaman selera makan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Selamat sore, Lur. Sudah ke Pasar Ngingrong belum hari ini? • Nama makanan ini adalah sayur brongkos, bisa juga dipanggil si kuah cokelat dengan rasa memikat. Sudah pernah mencoba belum nih? Kalau mimin sudah pernah. • Ada beberapa bahan yang wajib muncul dalam masakan ini, antara lain, kulit melinjo, kacang tolo, tahu dan daging. • Kuah yang pedas dan gurih membangkitkan selera makan kalian, apalagi disantap dengan nasi hangat. Ajak orang yang kalian sayangi untuk menikmati sayur brongkos di Pasar Ngingrong, mau ajak mimin juga boleh benget. ???? • Jangan lewatkan edisi lebaran di Pasar Ngingrong bersama keluarga! • Selama Lebaran ? @PasarNgingrong | Buka 17-24 Juni 2018 | di Geosite Ngingrong, Mulo, Wonosari, Gunungkidul. #DestinasiDigitalJogja #DestinasiDigital #GenPI #Jogja #GenPIJogja

A post shared by Pasar Ngingrong (@pasarngingrong) on Jun 20, 2018 at 1:42am PDT

Sayur ini disajikan dengan campuran bahan-bahan seperti kulit melinjo, kacang tolo, tahu dan potongan daging. Biasanya sayur brongkos disantap bersama nasi sehingga mengenyangkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com