LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Warga Kota Lhokseumawe mendesak pemerintah kota mengaktifkan Museum Kota Lhokseumawe di depan Islamic Center, Kota Lhokseumawe, Aceh. Pasalnya, sejak selesai dibangun tahun 2015 hingga kini museum di pusat kota tersebut belum pernah difungsikan. Dana pembangunan museum itu sebesar Rp 1,8 miliar dengan sumber dana alokasi khusus.
Salah seorang, warga Kota Lhokseumawe, Sirajul Munir, Senin (11/2/2019) di lokasi museum menyebutkan letak museum itu strategis untuk dikunjungi masyarakat. Apalagi, sambungnya, Lhokseumawe kekurangan sarana untuk mengedukasi anak.
“Kalau ada museum, hari libur bisa jadi ramai anak-anak yang bisa berkunjung. Ini sejak dibangun sampai sekarang tak pernah dibuka. Harusnya, museum itu jadi perioritas utama pemerintah, ada museum itu tanda kota maju dan berperadaban,” katanya.
Baca juga: Museum Maritim Bukan Museum Bahari, Ini Bedanya...
Terlihat halaman museum dipenuhi rumput. Satu bangunan utama berbentuk rumah tradisional Aceh terkunci. Di sisi kanan dan kiri terdapat krong (tempat penyimpan padi) dan lesung penumbuk padi. Bagian dalam museum tak bisa dilihat dari luar. Sampah sisa makanan dan dedaunan terlihat berserakan.
Sementara itu, Kepala Pendidikan dan Kebudayaan, Kota Lhokseumawe, Nasruddin dihubungi melalui aplikasi whatsapp tidak menjelaskan kapan museum itu dibuka untuk umum.
Dia mengaku sedang berada di luar kantor dan tengah mengikuti acara. Sehingga, dia meminta menghubungi stafnya. “Saya diluar lagi ada acara. Langsung saja ke bidang budaya Pak Amru,” katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.