Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedasnya Angeun Lada, Sayur Berkuah Khas Banten

Kompas.com - 12/02/2019, 15:07 WIB
Sherly Puspita,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

CARITA, KOMPAS.com - Aroma rempah semerbak ketika Chef Mahdi membuka penutup panci besar berisi angeun lada. Dalam bahasa Sunda, "angeun" berarti sayur, dan "lada" berarti pedas.

Melihat ke dalam panci, angeun lada berupa sayur berkuah bening dengan warna sedikit kemerahan.

Chef Mahdi meletakkan beberapa potongan tomat segar dan daun bawang ke dalam sebuah mangkuk. Kemudian ampas angeun lada yang berupa potongan daging sapi diletakkan di atasnya.

Baca juga: Ke Jember, Jangan Lupa Berburu Mi Rasa Buah dan Sayur...

Sebagai langkah terakhir Chef Mahdi mengguyurkan kuah bening beraroma sedap itu di atas potongan daging sapu, tomat, dan daun bawang.

"Coba teh icip angeun ladanya, ini sayur khas Banten," ujar Mahdi di Mutiara Carita Cottages, Senin (11/2/2019).

KompasTravel kemudian mencicip angeun lada mulai dari kuahnya. Rasa pedas yang berasal dari serai, serta aroma menyengat dari lengkuas, kemiri, dan kencur terasa begitu dominan.

Baca juga: Sayur Becek, Ikon Kuliner Baru di Kabupaten Grobogan

Kuah bercampur kaldu dari rebusan daging sapi membuat perpaduan rasa angeun lada sangat nikmat.

Kemudian KompasTravel mencoba melahap kuah angeun lada dengan potongan daging sapi yang dimasak sempurna sehingga memiliki tekstur yang empuk. Rasanya betul-betul pas.

Berbagai rempah tampaknya juga merasuk sempurna di dalam daging sapi. Sehingga jika kita menikmati daging tanpa kuah, rasanya tetap nikmat.

Saat menikmati lezatnya angeun lada, tiba-tiba Saya menyadari ada aroma berbeda yang belum pernah saya rasakan sebelumnya.

Aromanya cukup menyengat, rasanya juga cukup getir namun tak mengganggu komposisi rasa makanan.

"Itu aroma daun walang teh. Itu yang unik dari masakan ini. Daun walang memang aromanya menyengat," kata Mahdi.

Chef Mahdi tengah memasak Angeun Lada, sayur pedas khas Banten di Mutiara Carita Cottages, Senin (11/2/2019).Kompas.com/SHERLY PUSPITA Chef Mahdi tengah memasak Angeun Lada, sayur pedas khas Banten di Mutiara Carita Cottages, Senin (11/2/2019).
Mahdi mengatakan, daun walang hanya dapat ditemui di sekitar kawasan Pandeglang, Banten. Bentuknya mirip daun kencur.

"Kalau saya biasa cari daun walang itu di Hutan Menes. Kalau di pasar-pasar masih susah dicari daun walang ini," tuturnya.

Karena baunya cukup menyengat, setelah angeun lada matang, daun walang harus diangkat untuk menyeimbangkan rasa.

Menurut Mahdi, angeun lada biasa disajikan di hari-hari besar seperti pada saat Idul Fitri. Angeun lada juga biasa dimasak untuk menyambut tamu di acara-acara besar dan saat acara pertemuan keluarga.

Penasaran dengan rasa unik angeun lada? Jika berkunjung ke Banten jangan lupa mencoba salah satu sayur pedas khas Sunda ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com