Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinginnya Musim Hujan di Jember, Hangatkan dengan Wedang Cor

Kompas.com - 15/02/2019, 09:11 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Udara dingin biasanya menjadi fenomena yang menyertai hujan lebat. Terlebih di musim hujan seperti bulan Februari, intensitas hujan yang tinggi membuat suhu udara menjadi dingin, khususnya di malam hari.

Dinginnya udara usai hujan paling pas jika dinikmati sambil menyantap sajian hangat. Dengan begitu, dinginnya udara tak lagi begitu terasa. Ada banyak sajian untuk menghangatkan diri ketika hujan, salah satunya adalah wedang cor.

Baca juga: Panorama Tanjung Papuma Jember dari Siti Hinggil, Serasa di Luar Negeri

Minuman hangat yang satu ini merupakan salah satu kuliner khas Jember, Jawa Timur. Jika sedang berkunjung ke Jember dan udara menjadi dingin karena hujan lebat, maka wedang cor akan sangat cocok untuk menghangatkan badan.

Wedang memiliki arti minuman hangat. Sementara cor adalah campuran semen dan pasir. Namun tentu saja minuman yang tersaji nantinya bukanlah pasir dan semen yang diseduh dengan air hangat.

Minuman Nikmat di Kala Hujan

Selain air hangat, bahan wedang cor adalah susu, jahe, dan tape ketan. Memang sederhana, tetapi minuman ini begitu lezat. Rasa manis khas tape ketan dan susu berpadu dengan hangatnya jahe.

Kompas.com sempat menikmati sajian ini ketika mengunjungi Jember, Senin malam (4/2/2019). Salah satu tempat yang menjual wedang cor ada di sebelah timur Alun-alun Jember.

Warung kaki lima itu berada di samping Jalan Citarum, jika mengacu pada aplikasi Google Maps, di sana tertulis Angsle Ronde Citarum. Meski hanya warung kaki lima, wedang cor yang disajikan begitu nikmat, terlebih saat itu hujan lebat baru usai mengguyur Jember.

Hanya seharga sekitar Rp 7.500, wedang cor hangat yang begitu nikmat langsung tersaji di atas meja. Ada dua opsi untuk menikmati minuman ini. Pertama adalah mengaduknya sehingga tape ketan yang melayang bisa ikut diseruput bersama susu jahe.

Baca juga: Romantisnya Teluk Love di Pantai Payangan Jember

Cara kedua adalah dengan menyendok tape ketan yang tenggelam di dasar gelas tanpa diaduk terlebih dahulu. Cara kedua ini cocok bagi mereka yang ingin menikmati susu jahe dan tape ketan secara tidak bersamaan.

Cukup banyak orang yang berhenti untuk membeli wedang cor di warung kaki lima ini. Selain menjajakan wedang cor khas Jember, di sana juga tersedia wedang angsle khas Malang.

Wedang angsle berupa campuran ketan, bubur mutiara, roti, susu jahe, dan emping.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Wedang angsle berupa campuran ketan, bubur mutiara, roti, susu jahe, dan emping.
Salah satu versi asal penamaan wedang cor karena campuran minuman ini membuatnya berwarna agak abu-abu dengan butiran ketan yang melayang ketika diaduk. Tampilan ini dianggap menyerupai cor-coran atau campuran semen dan pasir.

Sementara ada pula versi lain yang mengatakan jika penamaan wedang cor karena cara mengaduknya. Campuran yang kental membuat minuman ini harus diaduk dengan kuat sehingga diibaratkan seperti mengaduk cor-coran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com