BANYUWANGI, KOMPAS.com - Perayaan Tahun Baru Imlek di Banyuwangi berlangsung semarak. Dibalut dalam acara Malam Budaya Tionghoa, sejumlah tokoh masyarakat turut hadir dalam perayaan yang digelar di Gedung Serba Guna Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hoo Tong Bio, Kamis (14/2/2019) malam.
Hadir Wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf Widiyatmoko, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banyuwangi, Moh Yamin Lc, dan sejumlah organisasi kepemudaan.
Kelenteng Hoo Tong Bio terlihat bersolek menyambut Tahun Baru Imlek. Lampion-lampion yang menjadi ciri khas perayaan Imlek dipasang di sepanjang jalan menuju TITD. Tak ketinggalan aula tempat berlangsungnya acara juga dihiasi lampion cantik.
Baca juga: 5 Fakta Perayaan Imlek di China, Ada Jasa Sewa Pacar!
Acara semakin semarak dengan kehadiran ratusan warga keturunan dari berbagai wilayah hadir dengan mengenakan baju khas warna merah.
Pada malam tersebut ditampilkan kesenian etnis Tionghoa, mulai tarian Gong Xi Fa Cai, line dance Mei Hao Xin Nian, latin sport dance hingga atraksi barongsai dan pertujukan wu shu.
Baca juga: Mengintip Kemeriahan Imlek di Pasar Lama Tangerang
Selain tarian yang diperagakan warga keturunan, kesenian lokal Banyuwangi juga disuguhkan dalam malam tersebut. Salah satunya, tari Gandrung dengan diiringi kesenian khas Using.
“Ini benar-benar wujud dari kebhinnekaan di Banyuwangi. Meski kita berbeda-beda keyakinan, kita tetap bisa bersatu dan berkolaborasi untuk kemajuan daerah," kata Wabup Widiyatmoko dalam acara semalam.
Menurut Yusuf, perayaan Imlek ini juga sebagai penguatan bersama warga Tionghoa dalam membangun Banyuwangi. “Terima kasih kepada umat Tionghoa yang tak henti menjaga kerukunan antar umat beragama di Bumi Blambangan ini. Selamat tahun baru Imlek semoga berkah,” kata Wabup.
Wabup memaparkan, meski di Banyuwangi banyak etnis, budaya dan agama, namun tidak pernah ada polemik.
“Banyuwangi adalah daerah aman dan damai sehingga tidak pernah ada konflik antar-umat beragama. Kita ini satu, tidak ada yang beda-beda. Kondisi ini tak lepas dari upaya seluruh elemen masyarakat di bawah forum kerukunan antar umat beragama yang terus menjaganya,” ujarnya.
"Tampilnya tari-tarian lokal Banyuwangi ini sebagai bentuk penghargaan atas toleransi di Banyuwangi. Semoga acara ini terus berlangsung, dan toleransi di sini bisa selalu terjaga," kata Indrawan.
"Kami juga mengapresiasi Pemkab yang telah memasukkan Festival Imlek dalam agenda Banyuwangi Festival dalam rangka mengenalkan keberagaman tradisi dan budaya yang hidup di Banyuwangi," tambah Indrawan. Festival Imlek di Banyuwangi akan digelar pada 19 Februari 2019.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.