Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Memilih Kursi Berwisata Naik Bus Double Decker

Kompas.com - 17/02/2019, 12:08 WIB
Vitorio Mantalean,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai opsi moda transportasi tersedia bagi Anda yang ingin berwisata atau sekadar mampir ke kota-kota di Jawa.

Selain pesawat terbang yang menawarkan waktu tempuh singkat, bus AKAP (antarkota-antarprovinsi) dan kereta api menjadi primadona kalangan ekonomi menengah dengan harganya yang terjangkau.

Namun, baru-baru ini, bus AKAP terus berlomba-lomba memberikan pelayanan terbaik. Diresmikannya tol Trans Jawa oleh Presiden RI Joko Widodo pada Desember tahun lalu pun mendongkrak popularitas bus AKAP, lantaran waktu tempuhnya yang sanggup menyaingi kereta api.

Baca juga: Perdana, Bus Trans Jawa Beroperasi untuk Rute Jakarta-Semarang-Solo

Beberapa perusahaan otobus (PO) malah cukup bernyali untuk berinvestasi menyiapkan bus bermutu tinggi melalui jenis double decker alias bus tingkat. Sejumlah PO seperti Agra Mas, Lorena, Garuda Mas, Sinar Jaya, dan Putera Mulya Sejahtera tercatat sudah memiliki bus jenis ini.

Meskipun begitu, keberadaan bus ini terbilang lumayan langka dan menarik minat penumpang untuk mencobanya. Anda yang juga penasaran sebaiknya menyimak tiga tips berikut supaya tidak salah memilih tempat duduk:

1. Kursi depan, lantai atas

Pilihan duduk di kursi depan, lantai atas cocok buat Anda yang gemar menyesap segala panorama yang bisa dijumpai sepanjang perjalanan. Sebab, dari tempat ini Anda sanggup melihat dengan jelas dari sudut pandang yang cukup luas.

Pemandangan yang dapat dilihat penumpang bus trans Jawa berjenis double decker.KOMPAS.COM/VITORIO MANTALEAN Pemandangan yang dapat dilihat penumpang bus trans Jawa berjenis double decker.

Kekurangannya, bagian ini merupakan bagian yang paling limbung. Ayunan bus cukup kentara, terlebih ketika bus mengerem. Selain itu, suhu udara kemungkinan lebih hangat karena di hadapan Anda membentang kaca yang jauh lebih lebar.

2. Kursi belakang, lantai atas

Duduk di bagian ini cocok bagi Anda yang menempatkan istirahat sebagai prioritas utama ketika perjalanan. Letaknya yang dekat dengan mesin, meskipun kadang terkesan berisik, membuatnya berada pada bagian yang lebih berat dan stabil.

Baca juga: Kehabisan Tiket Promo Bus Trans Jawa? Nantikan Promo Keduanya

Guncangan relatif tidak terasa, sehingga Anda tidak akan sering terbangun dari lelap. Pilihlah posisi ini manakala Anda bakal menempuh perjalanan yang jauh dan dirasa melelahkan.

3. Kursi lantai bawah

Ada sejumlah PO yang menjadikan bagian bawah sebagai kelas yang lebih mahal dengan fasilitas-fasilitas premium. Namun, apa pun kelasnya, momok utama yang kerap terjadi di lantai bawah bus double decker ialah rasa mabuk darat.

Hal ini diakibatkan oleh posisinya yang terbilang rendah. Anda yang kurang terbiasa bakal merasakan sensasi asing  lantaran seolah-olah berada dekat dengan jalanan serta sejajar dengan roda bus-bus lain yang melintas di samping.

Jok di ruangan VIP bus trans Jawa yang dioperasikan oleh PO Putera Mulya Sejahtera, dilengkapi dengan leg rest dan LCD.KOMPAS.COM/VITORIO MANTALEAN Jok di ruangan VIP bus trans Jawa yang dioperasikan oleh PO Putera Mulya Sejahtera, dilengkapi dengan leg rest dan LCD.

Anda yang kurang menyukai sensasi mengebut pun bakal dibuat pening, karena posisi yang rendah membuat sudut pandang lebih sempit. Pohon-pohon di sekitar jalan tol akan terasa cepat sekali melesat ke belakang.

Bila Anda memilih duduk di tempat ini, pastikan menjauhi kursi yang sekiranya berada dekat dengan roda, karena bunyi derak roda akan cukup terasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com