Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasi Menok, Menu Prajurit Mataram yang Ludes dalam Sejam di Sar Londho

Kompas.com - 18/02/2019, 08:32 WIB
Sukoco,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

Selain nasinya yang gurih dan pulen, menurut Susilowati, botok di menu nasi menok juga mengambil peran penting memberikan cita rasa yang nikmat.

Botok biasanya akan dipilih dari bahan daun bawang merah, petai cina (mentoro), daun belinjo yang dicampur dengan sejumlah sayuran dan rempah yang tumbuh subur di kaki Gunung Lawu.

“Semua diolah tanpa ditambahi penyedap rasa. Semua rempah orisinil dari kaki Gunung Lawu yang kita pakai,” ujarnya.

Sayur untul urap dalam menu nasi menok juga tak kalah istimewa, karena terdiri dari sayuran jerembak atau selada air yang hanya bisa tumbuh subur di lereng Gunung Lawu yang memiliki mata air belum tercemar.

Selada air hanya bisa tumbuh di perairan yang masih bersih. Campuran sayur lainnya adalah daun kenikir, daun yang berkhasiat menghancurkan sel kanker serta sejumlah sayuran yang tumbuh subur di kakai Gunung Lawu.

Menu tersebut belum cukup kalau belum ada lento khas Magetan. Lento merupakan bola bola yang terbuat dari ubi kayu yang diiris memanjang seperti lidi korek api yang dicampur dengan bumbu rempah seperti lengkuas, cabai, bawang merah bawang putih dan dicampur dengan sejumlah empon empon. Rasanya gurih, pedas dan menyegarkan saat disantap dengan nasi menok.

Penyajian nasi menok tidak mengunakan piring, tapi menggunakan lemper, semacam piring dari tanah liat yang diberi alas daun. Hal ini untuk lebih menghadirkan tampilan otentik seperti di pasar-pasar zaman dahulu yang belum mengenal piring.

Nasi Menok, Menu Khas Prajurit Mataram

Nasi menok konon merupakan menu yang disantap oleh kalangan Kerajaan Mataram pada Abad XVII. Baik punggawa maupun prajurit Kerajaan Mataram dikisahkan menyukai nasi menok, yang sekarang kembali dihadirkan melalui Sar Londho di Desa Candirejo.

Selain nasi menok, di Sar Londho juga menyediakan nasi pecel khas Magetan, nasi jagung, nasi bancaan, tepo sayur serta jajanan tradisional seperti gethuk, cenil, grontol, tiwul, jenang sumsum, jenang grendul, jenang tape ketan serta sejumlah penganan seperti ketan oran dan minuman dari teh tubruk sampai kopi cokot.

Sar Londho biasanya ramai pada hari Sabtu dan Minggu, karena selain menyajikan menu kuliner tradisional pengunjung juga dihibur oleh musik angklung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com