Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkunjung ke Sentra Tenun Sulam Rana Tonjong di Flores Barat

Kompas.com - 19/02/2019, 12:19 WIB
Markus Makur,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

Namun, perkembangan terus meningkat dimana peminat kain tenun sulam terus tersebar ke seluruh dunia melalui berbagai promosi oleh Kementerian Pariwisata dan para misionaris yang berkarya di berbagai negara di dunia ini.

Seorang penenun di Kampung Waenenda, Kecamatan Lambaleda, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT pada 2018 lalu sedang menunjukkan kain tenun sulam bermotif Lambaleda. KOMPAS.com/MARKUS MAKUR Seorang penenun di Kampung Waenenda, Kecamatan Lambaleda, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT pada 2018 lalu sedang menunjukkan kain tenun sulam bermotif Lambaleda.
“Awalnya Pemkab Manggarai Timur memikirkan nasib dari penenun yang berjuang sendiri di kampung-kampung. Selain itu, kain tenun sulam sebagai identitas budaya dari masyarakat Manggarai Timur. Pemerintah juga memikirkan keberlanjutan kain tenun sulam khas Manggarai Timur. Selain itu pemerintah merawat warisan leluhur nenek moyang orang Manggarai Timur khususnya kain tenun sulam,” ujarnya.

Teto menjelaskan, kain tenun sulam untuk wilayah Manggarai Raya di Flores Barat sedang untuk wilayah Flores Timur disebut kain tenun ikat. Terdapat perbedaan motif-motif yang ada di kain tenun tersebut. Jadi setiap kain tenun khas masing-masing daerah di Pulau Flores memiliki makna dan arti tersendiri dalam menuntun kehidupan warganya.

“Saya berikan contoh salah satu motif kain tenun sulam khas Manggarai Raya, yakni motif Mata Manuk yang melambangkan mata Tuhan di dalam kain tenun sulam tersebut. Itu berarti mata Tuhan terus menuntun kaum perempuan untuk menenun kain tenun sulam. Mata Tuhan terus memberikan pencerahan serta kekuatan agar kaum perempuan terus merawat warisan leluhur tersebut,” katanya.

Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Timur, Lucius Modo kepada Kompas.com, Rabu (30/1/2019) memberikan informasi bahwa Kabupaten Manggarai Timur sudah memiliki sentra IKM Rana Tonjong.

Dua perempuang di Kampung Pota, Kecamatan Sambirampas, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT pada 2018 lalu sedang menunjukkan kain tenun sulam bermotif Congkar. Kain tenun sulam selalu dipakai saat ritual adat dan perkawinan di seluruh Manggarai Timur.KOMPAS.com/MARKUS MAKUR Dua perempuang di Kampung Pota, Kecamatan Sambirampas, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT pada 2018 lalu sedang menunjukkan kain tenun sulam bermotif Congkar. Kain tenun sulam selalu dipakai saat ritual adat dan perkawinan di seluruh Manggarai Timur.
Di Sentra IKM itu Pemkab Manggarai Timur melatih serta membimbing para penenun dari berbagai kelompok tenun di Manggarai Timur dan menjual hasil tenunan kain tenun khas Manggarai Timur.

“Saya mengajak media massa untuk mengunjungi sentra IKM serta mempublikasikan keunikan-keunikan motif kain tenun sulam khas Manggarai Timur. Kini Pemkab Manggarai Timur memberikan perhatian khusus kepada para penenun yang memiliki keterampilan untuk menenun kain tenun sulam bermotif Manggarai Timur,” ajaknya.

Modo menambahkan, sejak gedung sentra IKM Rana Tonjong selesai dibangun dan dimanfaatkan, warga tidak lagi membeli kain tenun sulam dari kabupaten lain melainkan langsung dipesan di sentra IKM Rana Tonjong Manggarai Timur.

Seorang penenun di Kampung Marabola, Kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT pada tahun 2018 lalu sedang menenun kain tenun sulam bermotif Rembong di bawah kolong rumah. Kaum perempuan di kampung itu terus merawat warisan leluhur orang Rembong. Kain tenun sulam dipakai saaat ritual adat dan perkawinan. KOMPAS.com/MARKUS MAKUR Seorang penenun di Kampung Marabola, Kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT pada tahun 2018 lalu sedang menenun kain tenun sulam bermotif Rembong di bawah kolong rumah. Kaum perempuan di kampung itu terus merawat warisan leluhur orang Rembong. Kain tenun sulam dipakai saaat ritual adat dan perkawinan.
Pemerintah sudah menyediakan fasilitas untuk para penenun untuk menenun kain tenun sulam. Pemerintah juga memberikan bantuan benang serta keperluan lainnya demi keberlanjutan dan keberlangsungan warisan leluhur nenek moyang orang Manggarai Timur.

“Saya sendiri tidak lagi memesan dan membeli kain tenun sulam dari tempat lain. Saya bersama keluarga langsung memesan di sentra IKM Rana Tonjong sesuai motif yang dipilih. Mereka juga langsung menjahit di sentra IKM itu. Ada orang khusus yang ditugaskan menjahit baju jas, kain serta baju kemeja dengan motif Manggarai Timur,” kata Modo.

Ikut Fashion Show Kain Tenun di Jakarta

Teto menjelaskan, belum lama ini Ketua PKK Provinsi NTT, Julie Sutrisno mengunjungi Rana Tonjong. Saat itu Ketua PKK NTT meminta pengelola Sentra IKM Manggarai Timur untuk menenun kain tenun sulam khas Manggarai Timur untuk ikut fashion show kain tenun di Jakarta. Kini, penenun sedang menenun kain tenun sulam sesuai yang disampaikannya.

Seorang penenun di Kampung Mbui, Desa Kajuwangi, Kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT pada 2018 lalu sedang menenun kain tenun sulam bermotif Rembong di bawah kolong rumah. Kaum perempuan di kampung itu terus merawat warisan leluhur orang Rembong. Kain tenun sulam dipakai saaat ritual adat dan perkawinan.  KOMPAS.com/MARKUS MAKUR Seorang penenun di Kampung Mbui, Desa Kajuwangi, Kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT pada 2018 lalu sedang menenun kain tenun sulam bermotif Rembong di bawah kolong rumah. Kaum perempuan di kampung itu terus merawat warisan leluhur orang Rembong. Kain tenun sulam dipakai saaat ritual adat dan perkawinan.
“Kain tenun sulam Manggarai Timur akan ikut fashion show kain tenun di Jakarta tahun  ini. Pengelola IKM sedang menunggu kedatangan tim dari provinsi untuk melihat kain tenun sulam yang akan diikutsertakan dan dipakai oleh model di Jakarta dengan motif kain tenun sulam Manggarai Timur,” kata Teto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com