Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkunjung ke Sentra Tenun Sulam Rana Tonjong di Flores Barat

Kompas.com - 19/02/2019, 12:19 WIB
Markus Makur,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com — Meningkatnya minat wisatawan membeli kain tenun sulam dari penenun di Kabupaten Manggarai Timur, Flores, Nusa Tenggara Timur membuka mata Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag).

Kini Koperindag membangun dan menyediakan gedung sentra tenun sulam Rana Tonjong di Kampung Golokarot, Kelurahan Ranaloba, Kecamatan Borong, Manggarai Timur.

Tenun sulam khas perempuan Manggarai Timur semakin diminati pegiat tenun di Indonesia. Bahkan para perancang busana tenun internasional sudah mengarahkan perhatiannya pada keunikan motif-motif tenun sulam di Manggarai Timur.

Baca juga: Melirik Kain Tenun Sikka Jenis Tama Lua di Bukit Sion

Selain itu para peneliti kain tenun tradisional di Indonesia sering melakukan penelitian tentang motif-motif kain tenun sulam yang tersebar di kampung-kampung di Manggarai Timur.

Seorang penenun di Sentra IKM Rana Tonjong, Manggarai Timur, NTT, sedang menenun kain tenun sulam untuk persiapan fashion show di Jakarta tahun ini, Kamis (7/2/2019). KOMPAS.com/MARKUS MAKUR Seorang penenun di Sentra IKM Rana Tonjong, Manggarai Timur, NTT, sedang menenun kain tenun sulam untuk persiapan fashion show di Jakarta tahun ini, Kamis (7/2/2019).
Bahkan, salah satu destinasi unggulan di Manggarai Timur adalah destinasi kampung tenun, Desa Tenun dan Kecamatan Tenun.

Baca juga: Menpar: Tenun Ikat NTT Terbaik di Indonesia

Oleh karena itu Pemkab Manggarai Timur mengumpulkan dan melatih para penenun perempuan di pusat Industri Kecil Menengah di Sentra Tenun Sulam Rana Tonjong.

Bahkan setiap hari Kamis, Pemkab Manggarai Timur menginstruksikan kepada seluruh pegawainya memakai pakaian adat khas tenun sulam Manggarai Timur.

Baca juga: Perempuan Flores Merawat Tenun sebagai Warisan Budaya

Kamis (7/2/2019) sore, berbekal informasi tentang sentra Rana Tonjong, Kompas.com mengunjungi Pusat Industri Kecil Menengah (IKM) Kabupaten Manggarai Timur yang berada di belakang rumah jabatan Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Timur.

Kain tenun sulam bermotif Rembong di Sentra IKM Rana Tonjong, Kabupaten Manggarai Timur,  NTT, Kamis (7/2/2019).KOMPAS.com/MARKUS MAKUR Kain tenun sulam bermotif Rembong di Sentra IKM Rana Tonjong, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, Kamis (7/2/2019).
Terlihat dari luar, gedungnya sangat megah bermotif Rumah Adat Manggarai Raya. Pusat Industri Kecil Menengah (IKM) Kabupaten Manggarai Timur dibangun Januari 2017.

Ketika masuk di dalam ruangan tersebut terdapat berbagai pajangan kain tenun sulam bermotif khas Manggarai Timur, seperti motif Lambaleda, Congkar Sambirampas, dan Rembong.

Manggarai Timur Pusat Kain Tenun Sulam di Flores Barat

Kepala Dinas Koperindag Manggarai Timur, Basilius Teto kepada Kompas.com menjelaskan Kabupaten Manggarai Timur sebagai pusat kain tenun sulam di Flores Barat. Asal mula seluruh kain tenun sulam di kawasan Manggarai Raya berasal dari wilayah Manggarai Timur.

Gedung sentra IKM Rana Tonjong di Kampung Golokarot, Kelurahan Ranaloba, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT, Kamis (7/2/2019) sebagai pusat perajin kain tenun sulam di kabupaten tersebut.KOMPAS.com/MARKUS MAKUR Gedung sentra IKM Rana Tonjong di Kampung Golokarot, Kelurahan Ranaloba, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT, Kamis (7/2/2019) sebagai pusat perajin kain tenun sulam di kabupaten tersebut.
Kalau ditelusuri sejarah kain tenun sulam di Manggarai Raya berasal dari Lambaleda, Congkar Sambirampas dan Rembong.

“Pemakaian kain adat tenun sulam di wilayah Manggarai Raya terus meningkat dari tahun ke tahun. Untuk itu Pemkab Manggarai Timur membangun sebuah gedung IKM di Sentra Rana Tonjong. Selain itu pemerintah juga memikirkan peningkatan ekonomi kerakyatan masyarakat Manggarai Timur yang bersumber dari kain tenun sulam. Selama ini, para penenun yang tersebar di kampung-kampung menenun sendiri serta memasarkan sendiri di pasar-pasar tradisional,” katanya.

Selama ini, lanjut Teto, kain tenun sulam hanya dipakai oleh warga sendiri saat ritual adat dan ritual perkawinan dilangsungkan. Warga belum memikirkan untuk menjual ke luar Manggarai Timur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com