Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Pemudik Suka Naik Kereta Api untuk Pulang Kampung?

Kompas.com - 21/02/2019, 18:27 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Moda transportasi kereta api menjadi salah satu pilihan favorit pemudik untuk pulang ke kampung halaman. Dari catatan PT. KAI, sebanyak 5,3 juta orang terangkut untuk kereta api (KA) jarak jauh selama masa angkutan Lebaran hingga H+8 Lebaran atau Minggu (24/6/2018).

Jumlah itu disebut naik sekitar 5 persen dari tahun 2017 sebanyak 5 jutaan penumpang. Sementara, Senior Transporation Manager tiket.com, Nugroho Ari Wibowo dalam siaran pers menyebut pada periode mudik tahun 2018, tiket.com mencatat tingkat pembelian kursi tiket kereta api naik sekitar 15 persen dari tahun 2017.

Lalu, mengapa pemudik di Indonesia memilih kereta api sebagai moda transportasi untuk mudik?

Co-Founder & Chief Marketing Officer tiket.com, Gaery Undarsa mengatakan tren mudik naik kereta lantaran kenyamanan yang semakin meningkat. Menurutnya, sekarang penumpang mendapatkan kepastian terkait tempat duduk dan tak perlu mengantri tiket.

"Saya rasa itu sudah ada alasan cukup kenapa milih kereta api," kata Gaery dalam acara jumpa pers H-90 Mudik Lebaran di Jakarta, Kamis (21/2).

Pemudik dengan menggunakan KA Kertajaya dan Matarmaja dari Jawa Timur tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (30/6/2017). Sejalan dengan akan berakhirnya libur Lebaran, arus balik warga dari kampung halaman terus mengalir dan diperkirakan puncak arus balik Lebaran terjadi pada 1 Juli 2017.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Pemudik dengan menggunakan KA Kertajaya dan Matarmaja dari Jawa Timur tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (30/6/2017). Sejalan dengan akan berakhirnya libur Lebaran, arus balik warga dari kampung halaman terus mengalir dan diperkirakan puncak arus balik Lebaran terjadi pada 1 Juli 2017.
Fawzia Alfiana Dewi, salah seorang pemudik yang pernah menggunakan kereta api untuk mudik, mengatakan saat ini kereta api lebih nyaman lantaran suhu di dalam gerbong kereta api. Karena itu, Fawzia memilih kereta api untuk pilihan transportasi mudik ke kampung halamannya.

Pemudik lainnya, Wulan Ari Ningsih, menyebut mudik naik kereta api bebas macet. Dibanding transportasi mobil atau bus, Wulan mengaku kereta api tak membuat perut mual lantaran minim goncangan saat berjalan.

Faktor harga juga menjadi salah satu faktor pemudik memilih kereta api. Fransisca Christy Rosana menyebut kereta api memiliki pilihan harga yang variatif.

"Skala pilihan harga tiketnya luas, dari murah banget sampai seharga tiket pesawat," tambah Fransisca.

Selain itu, ia juga merasa mudik naik kereta memiliki kelebihan terkait panorama yang disuguhkan. Menurutnya, jika mudik naik kereta api dengan keberangkatan pagi hari, ia bisa bernostalgia.

"Bisa bernostalgia naik kereta masa lalu, lihat sawah-sawah hijau sambil baca buku," ujarnya.

Pemudik dengan menggunakan KA Kertajaya dan Matarmaja dari Jawa Timur tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (30/6/2017). Sejalan dengan akan berakhirnya libur Lebaran, arus balik warga dari kampung halaman terus mengalir dan diperkirakan puncak arus balik Lebaran terjadi pada 1 Juli 2017.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Pemudik dengan menggunakan KA Kertajaya dan Matarmaja dari Jawa Timur tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (30/6/2017). Sejalan dengan akan berakhirnya libur Lebaran, arus balik warga dari kampung halaman terus mengalir dan diperkirakan puncak arus balik Lebaran terjadi pada 1 Juli 2017.

tiket.com akan mulai membuka penjualan tiket mudik lebaran yang diprediksi akan jatuh pada tanggal 5 dan 6 Juni 2019. tiket.com mengajak masyarakat untuk mulai mempersiapkan pembelian tiket lebaran sekaligus mengatur keuangan untuk persiapan mudik lebaran.

Dengan dimulainya penjualan tiket mudik lebaran ini tidak hanya menjadi momentum dimulainya pembelian tiket, tetapi juga pengingat bahwa masyarakat sudah harus mempersiapkan dana dengan cara mengalokasikan pengeluaran bulanan agar dapat menabung dari jauh hari untuk kebutuhan mudik lebaran.

“Masyarakat sudah bisa memulai menyisihkan gaji dan penghasilan sedini mungkin dengan memprediksi pengeluaran apa saja yang perlu disiapkan ketika mudik nantinya,” tambah Gaery.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com